Ramlan Butar-Butar dkk sudah berniat merampok sejak 24 Desember
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya telah mengkonfrontir tersangka Erwin Simatupang dengan Alfin Sinaga terkait aksi mereka merampok di rumah mewah di Pulomas Utara, Jakarta Timur. Erwin dan Alfin adalah dua dari empat tersangka yang menyebabkan Ir Dodi Triono, dua putrinya dan tiga orang lainnya tewas setelah disekap bersama di dalam kamar mandi kecil ukuran.
"Kemarin kita melakukan konfrontir antara tersangka Erwin Situmorang dengan Alfin Sinaga berkaitan dengan kegiatan tersebut (perampokan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Probowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/12).
Keterangan keduanya menceritakan awal mula perampokan disertai pembunuhan sadis itu terjadi. Keduanya mengaku, niat merampok sudah ada sejak tanggal 24 Desember lalu, mereka berkeliling-keliling sekitar Pulomas Utara, namun saat itu belum punya sasaran.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kapan perampokan rumah terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Yang memunculkan pertama untuk merampok itu adalah Ramlan Butar Butar," katanya.
perampokan pulo mas ©2016 merdeka.com/arie basukiTidak kunjung menemukan rumah yang menjadi sasaran, mereka kembali ke rumah. Kemudian, pada tanggal 26 sekitar pukul 10.00 WIB, mereka kembali berkeliling di lokasi yang sama dan menemukan rumah Dodi yang kemudian dijadikan target sasaran. Kebetulan, mereka sempat melihat ada yang keluar dari rumah Dodi dan tidak menutup pagar dengan rapat.
"Kemudian dia (pelaku) berhenti dan mengecek, kebetulan pas yang dari dalam (sopir) keluar rumah itu. Lalu dicek pintu pagarnya tidak terkunci, kemudian pertama masuk yang ditugaskan tersangka Iyus Pane yang masih DPO sampai sekarang ini," katanya.
"Kemudian disusul oleh dua orang lagi, si Ramlan dan si Erwin ini, sedangkan Sinaga ada di mobil. Setelah itu, setelah masuk terjadilah kejadian di dalam, kemudian DPO ini naik ke lantai dua, menyampaikan di mana kamar bapak, dia naik ke atas lantai 2. Dan membongkar lemari di sana. Dia ambil barang-barang dan kemudian dia kembali (meninggalkan lokasi) dan setelah selesai turun ke bawah," bebernya.
Pemakaman korban pembunuhan Pulomas ©2016 merdeka.com/arie basukiKemudian pelaku menyekap semua penghuni rumah di kamar mandi pembantu ukuran 1,5 m x 1,5 m sejak Senin sore dan baru diketahui pada Selasa pagi.
"Selang sekitar 19 jam ya setelah kita olah TKp berhasil menangkap dua orang di daerah Bekasi, kemudian malamnya kita menangkap satu lagi, jadi tiga tersangka yang sudah kita amankan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaTerekam CCTV, aksi 2 orang pria berhasil membawa kabur 1 motor di kos Sukabumi.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca Selengkapnya