Rampok dan bunuh pasutri, 4 dari 5 begal ditembak
Merdeka.com - Sempat buron selama hampir satu tahun, lima pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap pasangan suami istri, Priyadinata (61) dan Yuliana (53), pada 9 April 2015 lalu, akhirnya diringkus polisi. Empat pelaku di antaranya ditembak petugas di bagian kakinya.
Kelima pelaku adalah M Oki Zulkarnain (23) yang ditembak di kaki kirinya, M Ari Sapura alias Atok (21), Dodi Ardiansyah (26), dan M Andika Pratama alias Dika alias Selontok (19). Tiga nama di atas ditembak di kaki kanannya. Sedangkan satu pelaku lain, Rendi (26). Semua pelaku tinggal di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kapolres Banyuasin, AKBP Julihan Muntaha mengatakan, para tersangka ditangkap secara bergiliran di kediaman masing-masing selama tiga hari, sejak Rabu hingga Jumat (23 sampai 25 Maret). Empat pelaku berusaha melarikan diri sehingga dilumpuhkan dengan timah panas.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
"Komplotan begal sadis terhadap pasutri April 2015 lalu berhasil kita tangkap, empat ditembak," ungkap Julihan, Senin (28/3).
Dikatakan Julihan, aksi kawanan begal itu terjadi saat para pelaku nongkrong di warung internet di kampungnya. Tiba-tiba, salah satu tersangka mengajak merampok. Ajakan itu diterima tersangka lain.
Para tersangka mengendarai dua sepeda motor. Tiba di lokasi, tersangka langsung melintangkan bambu di tengah jalan supaya korban pasutri itu memperlambat laju sepeda motor saat hendak melintas. Mereka pun sembunyi di kebun di samping jalan.
Sekitar pukul 04.00 WIB, kedua korban yang merupakan pedagang warung makan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Palembang, melintas. Motor yang dikendarainya melambat karena melihat ada bambu melintang di tengah jalan.
Saat itulah, tersangka Oki membacok korban Priyadinata dengan sebilah parang. Kemudian, Atok dan Dika memukul korban Priyadinata menggunakan bambu. Korban Yuliana yang menyaksikan suaminya dikeroyok spontan histeris.
Tak ingin aksinya diketahui warga, tersangka Dodi mengejar korban Yuliana dan menusuknya dengan pisau hingga lebih dari sepuluh kali. Kedua korban pun tewas. Sementara motor jenis korban Honda Vario dibawa kabur tersangka.
"Motor korban dijual tersangka seharga Rp 1,4 juta di Palembang. Para tersangka sudah kita tahan dan diperiksa intensif," tutup Julihan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaSuami terkena luka tembak pada dada sebelah kiri dan istri mengalami luka goresan pada bagian lengan sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca Selengkapnya