Rampok pembunuh tauke karet dibekuk, 1 tewas didor,1 kabur ke sungai
Merdeka.com - Lima dari delapan komplotan perampokan yang menyebabkan tauke karet dan sopirnya meninggal dunia, dibekuk polisi. Satu pelaku di antaranya tewas saat baku tembak dan satu lainnya tenggelam setelah kabur ke Sungai Ogan.
Pelaku tewas adalah Suwarno alias Warno Jumali (23), warga Desa SP 6 HTI, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Dia terkena tembakan di dada dalam adu tembak dengan polisi, Rabu (29/3) sore.
Sementara pelaku yang tenggelam di Sungai Ogan di Baturaja, Ogan Komering Ulu, saat penggerebekan adalah Minok. Polisi masih melakukan pencarian karena jasadnya belum ditemukan.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
Tiga tersangka lain yang ditangkap adalah Junarso alias Jun Tatto (39), warga Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahyang, Bengkulu, yang mengalami tiga tembakan di kaki; Paryadi (41) warga Desa Jejarab Baru, Kecamatan Megang Sakti, Musi Rawas, yang juga ditembak di kaki kiri; serta Sugiman (29) warga Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahyang, Musi Rawas.
Rampok pembunuh tauke karet dibekuk ©2017 Merdeka.comBarang bukti yang diamankan adalah lima pucuk senjata api rakitan, sisa uang hasil rampokan Rp 5 juta, satu unit mobil Xenia dan dua sepeda motor milik tersangka, serta satu unit truk milik korban.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, para pelaku terbilang sangat sadis dalam beraksi. Bahkan dia menyebut kejahatan pelaku hampir menyerupai eksekusi ISIS.
"Sangat biadab, mereka mirip ISIS. Alhamdulillah lima dibekuk Tim Rimau, satu di antaranya mati dan satu hilang tenggelam ke sungai. Ada tiga pelaku lain buron," ungkap Agung saat rilis di RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang, Kamis (30/3).
Menurut dia, komplotan ini kerap beraksi di sejumlah provinsi, seperti Jambi, Sumsel, dan Bengkulu. Sasarannya adalah pengendara mobil dan pencurian sepeda motor.
"Jika beraksi selalu bersama-sama, anggotanya delapan orang. Kami masih padukan dengan LP di polda lain," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo menjelaskan, para tersangka terlibat dalam perampokan Tauke Karet di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, 7 Maret 2017.
Edi Yus (30) dan Patri Husein (25) yang merupakan tauke karet tewas ditembak di bagian kepala. Sedangkan satu korban lain, Pahendra (22) selamat meski juga terkena tembakan tersangka. Setelah ditembak, para korban dilempar ke sungai oleh pelaku dan uang sebesar Rp 86,1 juta serta mobil truk dibawa kabur pelaku.
"Kebetulan satu korban selamat dan kita dapatkan keterangan. Ciri-ciri para pelaku terungkap dan akhirnya kita bekuk," kata dia.
Modus yang digunakan adalah menghubungi pelaku lain untuk mengetahui tauke yang sedang menjual karet ke Palembang. Kemudian, mereka menunggu korban di jalanan sepi dengan mengendarai mobil dan motor.
Begitu korban melintas, para pelaku berpura-pura meminta bantuan karena mobilnya mogok. Lalu, pelaku menodong pistol rakitan ke semua korban dan menggiringnya ke dekat sungai.
Para korban dibariskan berjajar menghadap arah sungai dengan tangan terikat. Dari belakang, pelaku menembak kepala masing-masing korban sebanyak dua kali dan selanjutnya dilempar ke sungai.
"Makanya Kapolda bilang mirip ISIS, karena memang sadis, digiring, ditembak dari belakang, dan dibuang ke sungai. Ini memang telah direncanakan para tersangka," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
satu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca Selengkapnya