Rano Karno beberkan rahasia suap Bank Banten
Merdeka.com - Gubernur Banten Rano Karno diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keterangan Rano dibutuhkan untuk menuntaskan kasus suap pembentukan Bank Banten yang menyeret anggota DPRD.
Sejak jauh-jauh hari Rano rupanya sudah mencium gelagat enggak enak dari para anggota dewan. Rano juga mengingatkan Direktur Utama PT Banten Global Development (BGD) Ricky Tampinongkol, agar tidak memberikan uang apapun dalam urusan pembentukan Bank Banten.
Rano mengaku sudah mendapat cerita dari Ricky mengenai ada anggota DPRD yang meminta uang kepadanya. Tak tanggung-tanggung jatah yang diminta miliaran rupiah.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Apa yang DPR RI ingatkan ke BI? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya.'Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,' ujar Puteri.
"Pak Ricky pernah menyampaikan ada permintaan Rp 10 miliar dari dewan, saya bilang jangan didengar, jangan digubris," kata Rano saat tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (7/1).
Namun Rano mengaku tidak mengetahui sosok anggota DPRD yang meminta uang kepada Ricky agar memuluskan pembentukan Bank Banten. Dia juga mengaku tidak mengetahui soal pemberian uang yang dilakukan Ricky pada anggota DPRD. "Saya enggak tahu sama sekali," imbuhnya.
Rano menyebut permintaan uang Rp 10 milliar kepada Ricky dilakukan sekitar tiga bulan lalu sebelum terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Namun, Ricky tidak berkenan memberikan jumlah uang yang diminta. Ricky hanya memberikan uang Rp 60 juta dan USD 11.000 yang kemudian menjadi barang bukti saat OTT, Selasa (1/12/2015) di sebuah restoran bilangan Merak Tangerang, Banten.
Dalam OTT itu KPK mengamankan delapan orang yakni SM Hartono wakil ketua DPRD Banten, Tri Satya ketua komisi III DPRD Banten, Ricky Tampinongkol Dirut PT Banten Global Development, dua orang staff PT BGD, tiga orang supir.
Dalam pemeriksaan kurang lebih 24 jam akhirnya KPK menetapkan SM Hartono, Tri Satya, dan Ricky Tampinongkol sebagai tersangka. Ricky dikenakan Pasal 5 huruf a atau b Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP, sedangkan SM Hartono dan Tri Satya Santosa dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 undang-undang yang sama.
Rano juga menambahkan jika Bank Banten sendiri belum dibentuk. Meski demikian, ia tak menampik jika pembangunan Bank Banten sudah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012.
"Belum dibentuk Bank Banten. Perda-nya itu dari tahun 2012, itu sudah masuk dalam RPJMD," ujar Rano, Kamis (7/1).
Pemeran Doel dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' ini menambahkan di tahun 2013 ada peraturan daerah (Perda) lagi soal penyertaan modal untuk pembentukan Bank Banten melalui Bank Jawa Barat (BJB).
Namun belum tuntas pembahasan penyertaan modal sudah terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Rano juga menepis soal 4 bank yang disebut-sebut akan diakuisisi dalam pembentukan Bank Banten, yakni Bank Panin Syariah, Bank Pundi, Bank MNC, dan Bank Windu Kencana.
"Belum dipilih, belum ada yang dipilih, jadi sampai hari ini Banten belum punya bank," sambungnya.
Meski belum ada pemilihan bank mana saja yang akan di akuisisi untuk pembentukan Bank Banten, dia menjelaskan sudah ada satu bank kemungkinan besar akan diakuisisi dalam pembentukan bank Banten, yaitu Bank Pundi.
"Yang bisa dimungkinkan untuk diakuisisi itu memang Bank Pundi, tapi belum kita putuskan," tandasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang tersebut mengalir ke Komisi I DPR dan BPK lewat perantara bernama Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaRano Karno menanggapi adanya penolakan warga terhadap kunjungan bakal calon gubernur Ridwan Kamil (RK) saat melakukan kunjungan ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerungkap Besaran Uang ‘Tutup Mulut’ Plt Rutan KPK untuk Fasilitas Tahanan
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca SelengkapnyaSosok tersebut menginginkan maju di Pilgub Jawa Barat, namun diminta untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaOplet yang digunakan tersebut merupakan salah satu koleksi Rano Karno yang juga menjadi ikon sinetron Si Doel Anak Sekolahan sejak tahun 1994.
Baca SelengkapnyaRano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTentunya dalam bertamu juga ada adab. Ia menggarisbawahi jika bertamu jangan dilakukan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaDito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaRano Karno tiba di TPU Karet Bivak sekitar pukul 10.25 WIB dengan mengenakan baju koko putih.
Baca Selengkapnya