Rantai dilepas, pemuda stress karena sabu-sabu dikirim ke RS jiwa
Merdeka.com - Polresta Medan turun tangan membantu Suddin Ramadona Lubis (22), warga miskin yang dirantai karena stress akibat mengonsumsi sabu-sabu. Mereka membawa pemuda itu ke rumah sakit jiwa.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, langsung ke gubuk yang ditinggali Suddin bersama ayahnya Arfan Lubis (54) di tanah kosong di sudut Jalan Gabus dan Jalan Gurami Medan, Sabtu (16/3). Sejumlah pejabat Polresta Medan lain ikut bersamanya.
Setelah melihat keadaan Suddin dan sepakat dengan Arfan, mereka melapas rantai yang melilit kaki kiri pemuda bertato di punggung itu. Berbekal seadanya, dia kemudian dibawa ke RS Jiwa Provinsi Sumut untuk mendapatkan penanganan lebih baik.
-
Kenapa Avery harus dirawat di rumah sakit? Anak tampan itu harus dirawat di rumah sakit dan menggunakan alat bantu pernapasan.
-
Kenapa anak GTM dibawa ke dokter? 'Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak,' ujar Titis.
-
Kenapa anak yang mengalami masalah butuh bantuan orangtua? Misalnya, anak yang mengalami bullying, kekerasan, atau pelecehan, bisa mengalami gangguan psikologis yang menghambat perkembangan otaknya.
-
Kapan harus bawa anak ke rumah sakit? 'Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal,' terang dr. Dimple dilansir dari Antara.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Kenapa gejala kanker anak harus segera ditangani? 'Meski angka kejadian kanker anak hanya lima persen dari angka kejadian keseluruhan, tetapi sel kanker ini cepat menyebar sehingga harus segera diatasi,' katanya dilansir dari Antara.
"Yang paling penting kita bawa dulu ke rumah sakit jiwa. Setelah itu kita koordinasikan dengan pak wali kota," kata Mardiaz.
Kunjungan Mardiaz dan sejumlah pejabat Polresta lainnya ini membuat harapan Arfan terwujud. Dia memang berkeinginan agar putranya memperoleh perhatian dan dapat dibawa ke rumah sakit untuk berobat.
Selama ini Arfan tak mampu mewujudkan harapan itu karena keadaannya tidak memungkinkan. Hasil pencarian sebagai penarik becak dayung bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Syukurlah Pak Kapolresta mau membawa anak saya ke RS Jiwa," ucap Arfan.
Seperti diberitakan, Arfan terpaksa merantai kaki Suddin sejak tiga bulan terakhir. Alasannya, putranya itu kerap mengamuk dan mengganggu warga.
Arfan mengatakan, jiwa Suddin mulai terganggu sejak akhir 2015. Dimulai dari ilusi dan tidak bisa berdiri, pemuda yang bekerja sebagai pedagang ikan dan penyemir sepatu itu mulai meracau dan mengganggu orang lain.
Suddin sempat dibawa berobat ke RSUD Pirngadi Medan. Berdasarkan keterangan dokter, dia mengalami gangguan jiwa karena mengonsumsi sabu-sabu. Setelah ditelusuri Arfan, pergaulan anaknya memang dekat dengan narkotika itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret terkini Ilham Hadi bocah asal Sukabumi yang pernah viral karena kecanduan rokok di usia 8 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSelama satu tahun terakhir, pemuda 22 tahun itu didapati mengalami depresi hingga nekat memakan paku dan jarum.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo kembali bantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaPria berinisial RA (49) ditangkap polisi di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Palembang. Dia tertangkap tangan membawa 2 Kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaAhmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca SelengkapnyaPria di Aceh ditangkap petugas bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga tindakan S menganiaya anaknya akibat pengaruh narkoba.
Baca SelengkapnyaSebelum menyekap, pelaku mengonsumsi sabu lalu mendatangi rumah korban.
Baca SelengkapnyaAnak SD di Purwakarta memiliki kebiasaan menghirup bensin dari sejak pandemi hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya