Rapat dengan Kemenpora, DPR Soroti Persiapan PON 2020 di Papua
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 digelar di Tanah Papua. Sejumlah persiapan pun sedang dilakukan.
Sayangnya, masih ada beberapa hal terkait sarana dan prasarana belum rampung, padahal pergantian tahun tinggal kurang dari 2 bulan.
Hal itu yang disoroti Anggota DPR Komisi X fraksi PKB Acep Adang Ruhiyat saat rapat dengan Kemenpora.
-
Apa yang dikeluhkan atlet PON XXI? Sebelumnya, sejumlah atlet menggunakan media sosial untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap kondisi PON 2024. Salah satunya menyangkut venue.
-
Siapa yang harus diubah pola pikirnya terkait olahraga? 'Saya harapkan semua orang bisa berada dalam kondisi tengah-tengah, yang malas tahu kalau olahraga bukan cuma obat tapi jadi investasi supaya enggak sakit, dan yang ekstrem jangan terlalu berlebihan karena olahraga itu ada aturan main. Jadi semua orang bisa olahraga dengan dosis yang tepat,' jelasnya.
-
Apa yang menjadi masalah dalam pelaksanaan PON 2024? PON 2024 akan bersamaan dengan Pilkada serentak di 514 Kabupaten Kota dan 38 Provinsi. Termasuk Aceh dan Sumut yang menjadi tuan rumah.
-
Bagaimana cara penelitian ini meneliti dampak olahraga berat? Nakayasu dan rekan-rekannya menguji plasma darah, urine, dan air liur dari 11 petugas pemadam kebakaran sebelum dan setelah 45 menit berolahraga intens dengan membawa peralatan seberat hingga 20 kilogram melintasi medan berbukit.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Siapa yang dikritik karena penampilan di pertandingan? Erling Haaland dan Martin Odegaard mendapat kritikan terkait penampilan mereka yang kurang memuaskan dalam pertandingan Kazakhstan melawan Norwegia.
"Saya hanya ingin menyoroti masalah PON yang tadi disampaikan dan dilaksanakan di Papua yang menyangkut sarana dan prasarana, dimana masih tadi disampaikan progresnya masih dibawah 50 persen," kata Acep di Jakarta.
"Juga masalah tanah yang belum clear apalagi juga untuk pembangunannya sementara PON akan dilaksanakan pada oktober 2020. Apakah ini bisa diselesaikan," tuturnya.
Selanjutnya, Acep juga menyoroti prestasi atlet yang dinilai makin lama makin menurun.
"Kita dulu punya kebanggaan dibidang olahraga terutama di bulutangkis kita memiliki maestro maestro yang luar biasa, ada Rudi Hartono, Liem Swie King kesininya ada Alan Budikusuma sampai ke era-nya Taufik Hidayat yang kemarin kemarin, tapi sejak saat ini kita tidak punya yang dapat dibanggakan lagi, ada Jojo," katanya.
"Nah, yang ingin saya tanyakan kenapa terjadi sedemikian rupa," tuturnya.
"Sejak era Susi Susanti Indonesia tidak memiliki lagi, ke sininya tidak ada. Kita paling punya sektor ganda. Yang saya ingin tanyakan kenapa ini terjadi di bulu tangkis sudah sedemikian rupa juga dengan cabang-cabang olahraga lain," tambahnya.
Ia menilai fenomena tersebut imbas dari kesalahan pembinaan atau konsep pelatihan atlet. "Sewaktu di Asean Games dulu kita punya prestasi di no berapa. Nah sekarang tidak ada lagi. Sehingga diperkuat dengan adanya kelembagaan- kelembagaan ini seharusnya bisa ditingkatkan kualitasnya. Ini yang menjadi PR kita semua bagaimana kedepan keolahragaan ini dipimpin oleh orang-orang yang berkompeten. Saat ini banyak dipimpin oleh yang berbau politis,' katanya.
"Ada ketua di salah satu olahraga tapi dia tidak memahami tentang olahraga tersebut, kami ingin olahraga ini dikelola oleh orang-orang yang betul-betul profesional. Apalagi ini ada yang jadi ketua tapi hanya sampingan aja dia lebih mengurusi kegiatan kegiatan dimana gitu, sama sekali tidak memperhatikan," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi X DPR mengkritisi kebijakan internal Kemenpora mengenai automatic adjustment
Baca SelengkapnyaTahun ini, untuk pertama kalinya PON digelar di dua provinsi. Yakni Sumatera Utara dan Aceh.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap event besar pasti ada kesalahan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPolri mengirim tim dari satuan tugas yang terdiri dari Polda Aceh dan Sumut untuk mengusut sederet permasalahan saat penyelenggaraan PON XXI.
Baca SelengkapnyaMenpora akan langsung terbang ke Medan untuk mengecek kondisi venue-venue yang dipakai untuk PON pascaviral venue voli di media sosial.
Baca SelengkapnyaSayangnya ajang nasional ini masih ditemukan banyak karut marut selama PON berlangsung.
Baca SelengkapnyaDito menjelaskan, masalah tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab daerah sebagai tuan
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mendorong pentingnya peningkatan kualitas keolahragaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo langsung turun tangan untuk mengecek kondisi tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil meraih medali emas pertama dalam Paralimpiade Paris 2024 yang ditorehkan dari pasangan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila.
Baca SelengkapnyaKemenangan Indonesia yang berhasil raih satu medali di Olimpiade Paris 2024 oleh Gregoria Mariska Tunjung menjadi sorotan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy untuk menghadiri penutupan PON Aceh-Sumut.
Baca Selengkapnya