Rapid Test, 50 Wisatawan Puncak Reaktif
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah merampungkan rapid test (tes cepat) pada wisatawan di kawasan Puncak, Rabu (29/10). Hasilnya, 50 orang dinyatakan reaktif.
"Dari 1.000 Rapid Tes Kit yang kita sediakan, ada 50 wisatawan luar Bogor yang dinyatakan reaktif. Di Telaga Warna ada 24 orang reaktif, kemudian 13 orang dari pos Gadog dan 13 orang tes di kantor Kecamatan Megamendung," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina.
Petugas kemudian melarang 50 wisatawan tersebut melanjutkan perjalanan dan diminta pulang untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sebelum itu, mereka pun pun menjalani swab test (tes swab) di tempat.
-
Apa yang dialami oleh para wisatawan? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang dulunya pernah dikarantina di Pulau Rubiah? Pulau Rubiah menjadi pusat karantina bagi jemaah dari Aceh dan beberapa daerah lainnya yang ada di Sumatera.
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Bagaimana wisatawan merasakan pengalaman pengasingan? Dengan latar belakang sejarah yang kaya, saat ini pengunjung bisa merasakan pengalaman unik di Danau Jingpo, Heilongjiang, dengan mengenakan seragam tahanan berwarna merah muda atau biru, lengkap dengan kerah dan belenggu kayu.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
"Yang reaktif itu, kita swab langsung ditempat. Nanti, hasilnya kita sampaikan jika sudah keluar dari laboratorium. Terpenting pendataannya sudah kita lakukan, baik nama dan tempat tinggalnya," kata Mike.
Jika ada yang dinyatakan positif, Mike memastikan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal wisatawan tersebut untuk ditindaklanjuti pemerintah daerah masing-masing.
"Kalau mereka adalah warga kita, langsung akan kita lakukan tracing bersama Satgas Covid-19 Kecamatan untuk selanjutnya kita tangani," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 pendaki asal Riau masih terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang kembali erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca Selengkapnya