Rapid Test Covid-19 di Kawasan Puncak, Puluhan Wisatawan Dinyatakan Reaktif
Merdeka.com - Pelaksanaan tes masif Covid-19 di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor terus berlanjut dengan menyasar wisatawan, khususnya yang datang dari luar Jawa Barat. Pada pelaksanaan hari pertama, Sabtu (20/6), puluhan orang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.
Tes masif ini dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat di berbagai lokasi. Yakni satu lokasi Kabupaten Cianjur dan tiga lokasi Kabupaten Bogor di sepanjang jalur wisata Puncak.
Koordinator Sub Divisi Pengendalian Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Dedi Taufik mewakili Divisi Pengamanan dan Penanganan mengatakan, rapid test dilakukan kepada warga luar Jabar yang masuk ke wilayah Cianjur dari arah Jakarta.
-
Kenapa banyak orang berkunjung ke wisata Puncak Bogor ini? Banyak wisatawan mengaku rasa kangen terhadap keseruan masa kecil terobati saat berkunjung ke sini.
-
Apa yang terjadi di Puncak? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Dimana lokasi wisata Puncak Bogor? Wisata Puncak Bogor adalah salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya.
-
Apa saja tempat wisata di Puncak? Puncak menawarkan udara sejuk, pemandangan alam yang indah, dan berbagai macam aktivitas yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Kita antisipasi pergerakan yang akan masuk ke wilayah Bogor-Cianjur, karena Bogor-Cianjur ini merupakan lintasan dan tujuan, terutama ke tempat-tempat wisata," ucap Dedi Taufik yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat saat dihubungi, Minggu (21/6).
Pihaknya menyiapkan sekitar 2 ribu test kit Covid-19 dan 500 alat Swab. Bila hasil rapid test terdeteksi ada warga yang reaktif, maka di tempat ini juga langsung dilakukan tes lanjutan metoda Swab.
"Tes masif di kawasan ini (Puncak, Kabupaten Bogor dan sekitarnya) sangat penting, mengingat setiap akhir pekan selalu penuh sesak dikunjungi masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk warga Jakarta," ucap dia.
"Makanya kita cek di sini (Puncak), ambil sample untuk dijadikan early warning, siapa tahu ada yang reaktif. Secepatnya hasil bisa diketahui dan dilakukan langkah antisipasi," ia melanjutkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti menilai, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung. Kondisi tersebut berpotensi memicu sebaran Covid-19 jika tidak ada pengawasan ketat.
"Kita fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar," kata dia.
Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6) di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.
Siska melaporkan, pihaknya mengetes 1.106 orang secara acak pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR.
"Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas. Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," imbuhnya.
Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terjamin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case).
"Kami menerjunkan delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di Kawasan Puncak. Ini sebagai bentuk kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan Covid-19 di Jabar," ucap dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9).
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan sebanyak ribuan pengendara telah memadati kawasan puncak sejak kemarin dengan yang mendominasi adakah kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaDalam kemacetan tersebut, dikabarkan satu orang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur berinisial NM (56) meninggal dunia
Baca SelengkapnyaRizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Baca SelengkapnyaDari 150 ribu kendaraan yang ada di jalur wisata Puncak selama Minggu (15/9), saat ini sudah terkuras sebagian, dan menyisakan sekitar 80 ribu kendaraan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya