Rapid Test di DIY, 1.230 Negatif dan 18 Positif Virus Corona
Merdeka.com - Pemda DIY menerima 14400 rapid diagnose test (RDT), dari jumlah tersebut sebanyak 13.200 rapid test telah digunakan. Dari 13.200 rapid test ini, diketahui ada 1.268 sudah ada hasilnya.
Dari jumlah 1.268 rapid test ini diketahui ada 1.230 hasil negatif. Sementara itu untuk hasil positif dari rapid test diketahui ada 18 orang.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana menjabarkan rapid test yang telah didistribusikan ini hasilnya akan disampaikan setiap hari Senin.
-
Siapa yang mungkin mengalami hasil positif palsu? Jika seseorang melakukan tes kehamilan dalam beberapa hari setelah menerima suntikan hCG, hasilnya mungkin menunjukkan positif palsu.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Dari 13.200 didistribusikan terdapat 1.268 yang hasil sudah diketahui. Yaitu 1.230 negatif, 18 positif, dan terjadi eror pada 20 alat RDT. Laporan penggunaan dan hasil rapid test akan disampaikan setiap hari Senin," ujar Biwara, Senin (13/4).
Biwara merinci 13.200 rapid test ini dipakai untuk mengetes tenaga medis yang bersinggungan dengan pasien virus Corona. Selain itu, rapid test juga dipakai untuk mengetes kontak erat pasien yang dinyatakan positif virus Corona.
"Rapid test diberikan ke 30 Rumas Sakit Rujukan COVID-19 DIY. Kemudian, Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit DIY (BBTKLPP), Kantor Kesehatan Pelabuhan DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD DIY), dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota," urai Biwara.
Biwara sendiri enggan membeberkan ke 18 hasil tes positif dari rapid test ini apakah semuanya tenaga medis atau justru kontak erat pasien positif virus Corona.
Biwara hanya meminta kepada orang dengan hasil rapid test negatif untuk tetap menjalani physical distancing. Biwara menyebut rentang waktu 7 hingga 10 hari paska dilakukan rapid test maka orang dengan hasil negatif ini akan menjalani rapid test ulang.
"Bila hasil tes positif, namun tidak ada suara serak, demam, batuk, dan sesak, pasien bersangkutan harus tetap di rumah dan melakukan isolasi mandiri," ucap Biwara.
"Sebaliknya bila muncul gejala demam, batuk, serak, dan sesak nafas, yang bersangkutan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," ungkap Biwara.
Terpisah, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan jika orang dengan hasil rapid test positif belum akan dimasukkan kedata pasien positif virus Corona yang dirilis oleh Pemda DIY. Aji menyebut data pasien positif virus Corona yang dimasukkan adalah yang telah menjalani tes swab.
"Hasil rapid test walaupun hasil positif tidak akan kita umumkan kalau belum melakukan swab. Jadi hasil terakhir tetap di-swab PCR itu," papar Aji.
Tambahan 7 Pasien Positif Corona di DIY Diketahui Belum Ada Lokal Transmision
Pemda DIY merilis data terbaru pasien virus Corona di wilayahnya. Dari data yang dirilis Senin (13/4) diketahui ada tambahan tujuh pasien positif virus Corona di DIY.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih membenarkan adanya tambahan tujuh pasien positif virus Corona di DIY. Sehingga total jumlah kasus positif virus Corona di DIY ada 55 kasus.
"Pasien kasus 50 adalah laki-laki berumur 56 tahun. Pasien adalah warga Bantul. Pasien bekerja di salah satu maskapai penerbangan," ujar Berty dalam keterangan tertulisnya.
Berty merinci pasien kasus nomor 51 adalah laki laki berumur 57 tahun yang merupakan warga Kabupaten Sleman. Pasien diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.
"Pasien kasus nomor 52 adalah perempuan berumur 36 tahun yang merupakan warga Kabupaten Sleman. Pasien nomor kasus 53 adalah perempuan berumur 41 tahun dam merupakan warga Sleman. Keduanya diketahui memiliki kontak dengan pasien positif virus Corona," jelas Berty.
Untuk kasus nomor 54, sambung Berty adalah laki-laki berumur 56 tahun, warga Kota Yogyakarta. Pasien mempunyai riwayat perjalanan dari Jakarta.
Kasus nomor 55 adalah seorang laki-laki berumur 63 tahun asal Kabupaten Sleman. Pasien ini memiliki riwayat mendapatkan kunjungan dari tamu. Kasus nomor 56 adalah seorang perempuan berusia 45 tahun, warga Kota Yogyakarta. Pasien diketahui memiliki kontak kasus dengan Jakarta.
Berty menerangkan jumlah nomor kasus di DIY ada 56 tetapi jumlah pasien positif virus Corona di DIY ada 55 orang. Hal ini karena pasien dengan nomor kasus 17 asal Kebumen datanya dimasukkan ke dalam data Pemda Jawa Tengah.
"Sampai saat ini belum bisa dikatakan local transmision. Karena kasus positif yang ditemukan masih berhubungan dengan kasus luar daerah," tegas Berty.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca Selengkapnya