Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rapid Test Sejumlah Tenaga Kesehatan Reaktif, 3 Puskesmas di Depok Ditutup

Rapid Test Sejumlah Tenaga Kesehatan Reaktif, 3 Puskesmas di Depok Ditutup Ilustrasi. ©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Pemerintah Kota Depok menutup tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Kedaung, Cinangka dan Pengasinan. Hal ini dilakukan setelah hasil rapid test sejumlah tenaga kesehatan di tiga puskesmas tersebut menunjukkan reaktif terhadap Covid-19.

"Mulai Senin 4 Mei-10 Mei dilakukan mitigasi puskesmas yaitu untuk Puskesmas Kedaung, Puskesmas Cinangka dan Puskesmas Pengasinan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Senin (4/5).

Dengan demikian, maka pelayanan di tiga puskesmas tersebut terpaksa dialihkan ke puskesmas terdekat. Puskesmas ditutup karena ada beberapa rapid test reaktif dari tenaga kesehatan dan pekerja di puskesmas.

Orang lain juga bertanya?

"Semua nakes (tenaga kesehatan) dan non-nakes di tiga puskesmas yang terdampak Covid-19 itu melakukan isolasi mandiri. Bagi yang tidak terdampak melakukan WDH selama 7 hari dan perkembangannya dievaluasi setelah diketahui hasil Swab PCR-nya," tambahnya.

Meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi corona, membuat Pemkot Depok segera mengambil tindakan dengan menetapkan sejumlah rumah sakit menjadi RS rujukan. Setidaknya ada 10 RS di Depok yang ditetapkan menjadi rujukan. Antara lain RS Puri Cinere, RS Hermina, RS Sentra Medika, RS UI, RS Bunda Margonda, RSUD, RS Bhayangkara, RS Melia, RS Tugu Ibu dan RS Mitra Keluarga. Pemkot Depok juga telah menetapkan RSUI dan RS Bhayangkara sebagai RS dedikasi Covid-19.

"Hari ini alhamdulillah dengan perjuangan RSUD Kota Depok sudah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19, sehingga layanan lainnya dialihkan ke rumah sakit sekitar RSUD," ucapnya.

Dia menjelaskan, bahwa dengan ditetapkan RSUD Depok sebagai RS rujukan maka layanan kesehatan non Covid-19 akan dialihkan ke rumah sakit swasta. Layanan rawat inap khusus penyakit non-Covid, untuk sementara waktu tidak bisa dilakukan namun untuk konsultasi masih bisa dilakukan dengan sistem jarak jauh.

"RSUD juga sudah tidak lagi menerima layanan pengobatan untuk poli gigi dan THT, sehingga masyarakat dipersilakan untuk melakukan pengobatan di rumah sakit lain," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD, Devi Maryori mengatakan layanan poli tertentu seperti jantung dan penyakit kronis lainnya masih bisa diupayakan untuk dirawat. Selain itu kasus kecelakaan dan persalinan di RSUD juga masih ditangani.

"Oleh karena itu poli-poli kami masih ada untuk melayani pasien, jadi untuk rawat jalan masih ada beberapa. Tapi untuk rawat inap sudah kami fungsikan untuk COVID-19," katanya.

Dikatakan bahwa mulai pekan depan, RSUD Depok sudah tidak menerima layanan rawat inap lantaran SK sebagai rumah sakit rujukan baru diterima minggu ini. Pihaknya juga baru akan melakukan sosialisasi bagi rumah sakit swasta sehingga rencana ini bersinergi untuk kemudian ditindak lanjuti.

"Tidak menerima itu rawat inap ya, rawat jalan masih karena kondisi di lapangan. Bisa saja untuk poli dibatasi harinya kayak penyakit kulit, kulit kelamin, dan pskiatri itu enggak terlalu urgent kita kurangi jam operasionalnya," tutup Devi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap

DPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K

Baca Selengkapnya
Tiga Petugas KPPS Meninggal di Sumsel dan 1.202 Sakit usai Rekapitulasi Suara
Tiga Petugas KPPS Meninggal di Sumsel dan 1.202 Sakit usai Rekapitulasi Suara

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Bekasi Positif Cacar Monyet Diisolasi di Rumah Sakit
Satu Warga Bekasi Positif Cacar Monyet Diisolasi di Rumah Sakit

Masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023

Baca Selengkapnya
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Baca Selengkapnya
Kelelahan saat Penghitungan Suara, 6 Anggota KPPS di Sinjai Masuk Rumah Sakit
Kelelahan saat Penghitungan Suara, 6 Anggota KPPS di Sinjai Masuk Rumah Sakit

Enam anggota KPPS di Kabupaten Sinjai harus dirawat di rumah sakit setelah kelelahan melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang berlangsung hingga dini hari.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan Kasus Baru Cacar Monyet
Dinkes DKI Temukan Kasus Baru Cacar Monyet

Terdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.

Baca Selengkapnya