Rapor merah Paspampres di era Jokowi
Merdeka.com - Keberadaan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sangat penting, terutama untuk menjaga keamanan dan keselamatan Presiden, Wakil Presiden maupun very important person (VIP) lainnya. Bahkan, mereka disiapkan untuk menjadi bumper bagi orang yang dijaga agar tidak mengalami cedera sedikitpun.
Sayangnya tugas berat yang diemban tercoreng oleh segelintir anggotanya sendiri. Ada yang dilaporkan menganiaya camat, terlibat dalam kasus narkoba hingga pembelian senjata secara ilegal.
Pada 12 Januari 2016 lalu, anggota Paspampres Grup A atau pengawal Presiden Joko Widodo, Serda Tomy dan Serda Tengku dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap Camat Tanah Abang Hidayatulloh dan personel Satpol PP, Mail Kurniawan. Akibatnya, Hidayatulloh luka memar di kaki akibat ditendang pelaku.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Kenapa penangkapan caleg narkoba merusak citra DPR? Nah oknum begini-begini lah yang buat citra perwakilan rakyat kadang jadi jelek di mata masyarakat. Jabatan dipakai cuma buat cari akses dan keuntungan pribadi,' tutup Sahroni.
-
Kenapa Paspampres dibentuk? Sesuai namanya, pasukan terlatih profesional dan tangguh ini diberi amanah dari negara untuk menjadi tameng hidup dalam menjaga Presiden.
-
Siapa yang korupsi Banpres? Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan satu orang tersangka yakni Ivo Wongkaren yang merupakan Direktur Utama Mitra Energi Persada, sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020.
-
Siapa saja yang dilindungi Paspampres? Tugas Paspampres ini tidak hanya dilakukan untuk perlindungan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, namun juga kepada Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Siapa yang terlibat dalam penindakan SPBU nakal? Corporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan terbongkarnya modus serta penertiban SPBU dan seluruh pihak yang terlibat tidak terlepas dari kerja keras Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Hidayatulloh menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin (11/1/2016) malam, sekitar pukul 23.45 WIB. Dia menjelaskan, tadi malam dirinya mendapat perintah dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menertibkan PKL dan sampah-sampah di belakang kawasan Mall Grand Indonesia.
"Jadi sebenarnya kita itu dari kemarin pagi hingga jelang malam melakukan penertiban di Jalan Asia Afrika. Nah kemudian malam itu kita dapat perintah TL (tindak lanjut) dari gubernur katanya ada laporan warga di belakang GI itu banyak sampah PKL," jelasnya kepada merdeka.com, Selasa (12/1).
Mendapat perintah dari Ahok, sapaan Basuki, dia memutuskan tak menunda dan langsung menuju lokasi. "Malam itu juga kita bersihkan. Kemudian jadi ramai (cekcok)," jelasnya.
Saat itulah, kata dia, ada orang yang mengaku aparat protes dengan penertiban yang dilakukan. Dia sempat memperingatkan agar tak mengganggu kerjanya.
"Tapi ya mungkin biasa jiwa muda, dia lagi santai, saya bilang saya kerja, jangan ikut-ikutan. Di sana kami jam 1 sampai jam 2," tambahnya.
Namun, kasus ini selesai setelah ditangani Polisi Militer (POM). Kedua pelaku dihukum sanksi administratif. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkademisi Rocky Gerung dipolisikan relawan Jokowi ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan ke-807 ini memprotes pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaHasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti pun juga telah disiapkan oleh relawan Jokowi yang berisikan ucapan-ucapan yang bernarasikan penghinaan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca Selengkapnya