Ratusan Burung Langka Hasil Penyitaan di Jember Terancam Mati Kehabisan Pakan
Merdeka.com - Ratusan burung langka hasil penyitaan polisi di Jember yang terancam mati karena kehabisan pakan, disikapi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Burung langka jenis paruh bengkok tersebut, rencananya akan dipindahkan ke sejumlah penangkaran resmi yang ada di Jawa Timur.
Upaya pemindahan 375 burung paruh bengkok ini diungkapkan oleh Kepala BKSDA Jatim, Nandang Prihadi pada merdeka.com.
Ia menyatakan, dari pemeriksaan petugas yang berjaga di lokasi penangkaran CV Bintang Terang, memang ada beberapa jenis pakan yang tinggal untuk 2 hari ke depan. "Tapi ada juga yang masih cukup untuk 7 hari ke depan," ujarnya, Sabtu (5/1).
-
Mengapa burung bangau Sarus terancam punah? Meski tidak memiliki banyak predator darat, burung bangau Sarus terancam punah akibat pertanian dan pengembangan lahan, keracunan pestisida, serta perburuan dan pengumpulan telur.
-
Kenapa Jalak Bali terancam punah? Jalak Bali dikategorikan sebagai spesies kritis terancam punah (Critically Endangered) menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature). Populasinya sangat terbatas, dan upaya konservasi yang serius diperlukan untuk mencegah kepunahan mereka.
-
Mengapa burung tengkuk hitam menjadi langka? Burung ini adalah salah satu burung besar yang hidup di hutan hujan Nugini dan menjadi langka akibat dari penggundulan hutan di wilayah itu.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Mengapa Desa Jatimulyo menjadi tempat perlindungan burung? Adopsi burung juga memberi manfaat langsung secara ekonomi bagi masyarakat.
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Ia menambahkan, dengan kondisi tersebut pihaknya mengerahkan tim dari Sidoarjo dan surabaya untuk datang ke Jember dan tim tersebut akan mengkaji solusi untuk pakan sebelum satwa-satwa tersebut sebelum dipindahkan ke lembaga konservasi dan penangkaran yang berizin.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga mengerahkan sejumlah petugas untuk mengawasi dan membantu pemeliharaan burung yang selama ini berada di CV Bintang Terang.
Dikonfirmasi terkait dengan penyusutan jumlah burung, ia menerangkan jika memang ada sejumlah burung yang mati dan sejumlah burung lainnya dititipkan ke penangkaran lain.
"Dari data yang saya terima, yang dititipkan ke BKSDA Jatim 420 ekor, kemudian 35 ekor dititipkan ke Ecogreen, 10 ekor dibawa ke kandang transit BKSDA Jatim, 375 ekor dititipkan ke bintang terang utk dirawat sementara. Laporan petugas selama September 2018 hingga 4 Januari 2019, ada 8 ekor burung yang mati. Kematian sudah dilengkapi oleh BAP," tambahnya.
Sebelumnya, Polda Jatim pada Oktober 2018 lalu mengungkap kasus penangkaran ilegal di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dari pengungkapan itu, polisi mengamankan sebanyak ratusan ekor burung langka yang dilindungi dari sebuah perusahaan penangkaran CV Bintang Terang di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. CV Bintang Terang tersebut tidak memiliki izin penangkaran yang sah.
Burung-burung paruh bengkok berjenis nuri dan kakatua sitaan itu dititipkan ke penangkaran CV Bintang Terang untuk dilakukan perawatan selama proses hukum berlangsung.
Permasalahan muncul setelah Direktur CV Bintang Terang, Liau Djin Ai ditahan oleh Kejaksaan Negeri Jember untuk menjalani proses hukum yang saat ini sudah memasuki tahap II. Diduga, ratusan burung tersebut kini tengah mengalami krisis pakan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaKawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Baca Selengkapnya