Ratusan Driver GO-JEK di Yogya Demo Tuntut Perubahan Sistem
Merdeka.com - Ratusan pengemudi online menggelar demonstrasi di depan Kantor PT Gojek Indonesia perwakilan DI Yogyakarta. Ratusan pengemudi online yang menamakan diri Jogja Jateng Bersatu Gebrak Aplikator (JJOGER) ini, demo karena tak sepakat dengan aturan GO-JEK yang dianggap merugikan pengemudi online.
Para pengemudi online ini memprotes skema bonus yang diterapkan oleh GO-JEK. Selain itu para pengemudi online juga protes karena order yang diterimanya tidak merata. Pengemudi online juga menuntut agar open suspend diberlakukan.
Humas JJOGER, Taufik Akbar mengatakan sistem yang dipakai oleh pihak GO-JEK saat ini justru merugikan para pengemudi online. Pengemudi online pun meminta agar sistem dikembalikan seperti semula.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
"Kami juga menuntut agar pihak GO-JEK memberlakukan pemerataan. Saat ini ada akun yang gacor (selalu ramai order) dan ada akun yang susah dapat order. Biasanya dalam sehari kami bisa membawa pulang uang Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu sehari tapi sekarang cari Rp 100 ribu saja susah," tegas Taufik.
Taufik juga mengatakan tuntutan lainnya adalah agar manajemen GO-JEK menerapkan open suspend. Taufik menyebut selama ini banyak pengemudi online yang di-suspend karena alasan sepihak.
Saat pengemudi online mempertanyakan suspend, lanjut Akbar tak ada jawaban jelas dari pihak GO-JEK. Akbar menilai suspend tanpa alasan jelas ini sangat merugikan pengemudi online.
"Komunikasinya sepihak. Tahu-tahu disuspend tanpa alasan jelas. Ketika diprotes jawabannya hanya karena sistem dan tak ada penjelasan," pungkas Taufik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaDemontrasi berpotensi menghambat pengguna layanan aplikasi karena pengemudi ojol menolak bekerja.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca Selengkapnya