Ratusan ibu demo KPU Langkat minta kerjaan melipat kertas suara
Merdeka.com - Ratusan kaum ibu yang ada di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Mereka tuntut pekerjaan melipat kertas suara pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan digelar 9 Juli mendatang.
"Kami datang menuntut pekerjaan pelipatan kertas suara," kata salah seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Yani, di Stabat, seperti diberitakan Antara, Rabu (25/6).
Ibu Yani menjelaskan selama ini dirinya diikutsertakan dalam pelipatan surat suara, baik pada pilkada gubernur, pilkada bupati, pemilihan anggota legislatif, namun sekarang belum ada kabar kapan rencana pelipatan kertas suara itu.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang ibu berikan kepada anaknya? Ibu telah memberikan banyak waktu, energi, dan kasih sayangnya untuk merawat, mendampingi, mendukung seorang anak.
-
Bagaimana Ibu Semi cari rumput? 'Jauh e kalau harus cari rumput itu. Sampai selatan Bukit Cumbri. Saya naik jauh sama adik saya,' kata Ibu Semi seperti dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Kenapa ibu berjuang untuk membahagiakan anaknya? 'Seorang ibu akan berjuang membahagiakan anaknya, sekalipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya.'
-
Kenapa Ibu Semi cari rumput? Sehari-hari ia mencari rumput untuk pakan ternaknya.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
Malah menurut informasinya sudah ada masyarakat yang akan melipat kertas suara itu, makanya kami datang kemari menuntut agar kami juga dipekerjakan.
Secara terpisah salah seorang ibu rumah tangga lainnya, Ida bertanya kapan lagi pelipatan kertas suara itu dilakukan. "Kami hanya mencari makan, bukan mencari kaya dan berharap dapat pekerjaan, bukan banyak kali upahnya, namun kami bisa belanja kebutuhan sehari-hari," katanya.
Namun hingga sekarang ini belum ada kepastian, kapan pelipatan kertas suara pemilihan presiden itu akan dilakukan.
Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sofyan Sitepu, mengatakan pelipatan kertas suara dikoordinir oleh Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Langkat.
Rencananya pelipatan akan dilakukan, Kamis (26/6), di gedung olahraga Stabat. "Tentang berapa kebutuhan tenaga kerja pelipatan kertas mereka yang tau," katanya.
Aksi kedatangan ratusan kaum ibu untuk melipat kertas ini, terlihat tidak diladeni pihak KPU Langkat. Hanya ada salah seorang PNS yang datang, dengan suara tinggi mengusir para ibu-ibu tersebut, sambil mengatakan belum tau kapan pelipatan kertas surat suara pilpres akan dilakukan.
Ketua KPU Adelina Sarah, yang berada di dalam ruangan kerjanya langsung mengunci diri di dalam ruangan, tanpa berani menemui ratusan kaum ibu tersebut. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaProses sortir dan pelipatan surat suara Pemilu 2024 dimanfaatkan warga untuk meraup rezeki
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaPara hakim memasang pita merah putih di lengan sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah terkait gaji.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaPuluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.
Baca SelengkapnyaSalah seorang emak-emak mengaku datang menggunakan pesawat ke Jakarta, dan menginap di hotel mewah
Baca Selengkapnya