Ratusan kilogram daging celeng ditemukan di Pasar Anyar
Merdeka.com - Sebanyak 130 kilogram daging dan 4 kilogram tulang celeng (babi) disita petugas di salah satu pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (7/8) dini hari.
Ratusan kilogram daging celeng dioplos daging sapi itu terbongkar saat petugas gabungan dari Dinas Pertanian dan Agribisnis, TNI/Polri, Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan serta Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya, Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak. Sebab, warga mengeluhkan maraknya peredaran daging celeng di pasaran dalam sepekan terakhir.
Saat dilakukan penggerebekan, pemilik daging celeng maupun pedagangnya tidak berada di tempat. Namun demikian, menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Wina, keterangan pelaku dibutuhkan buat mengetahui informasi terkait alur penjualan daging celeng. Jika tidak kooperatif, Dinas Pertanian Kota Bogor akan menyerahkan penanganan temuan ini ke polisi.
-
Bagaimana pencuri ayam menjual hasil curiannya? Ia kemudian menjual hewan curiannya dengan harga Rp150 ribu.
-
Siapa yang mencuri ayam jago? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Dimana penjual cilok itu membeli kambing? Siang itu, Irfan datang ke sebuah lapak hewan kurban dengan membawa tas hitam lumayan besar. Dia kemudian menemui sang penjual untuk membeli seekor kambing untuk dikurbankan di hari raya Iduladha.
-
Bagaimana cara supermarket melacak daging dengan GPS? Sistem keamanan baru ini melibatkan penempatan potongan daging mahal ke dalam kotak transparan yang dilengkapi dengan pelacak GPS dan memungkinkan produk tersebut dapat dilacak.
-
Keju apa yang dicuri? Dalam insiden tersebut, puluhan ribu poundsterling keju cheddar bernilai tinggi dicuri dari distributor besar.
"Identitasnya sudah diketahui, pelaku asal Kota Depok. Rencananya kalau sulit dipanggil, kami akan serahkan ke kepolisian," kata Wina, Senin (8/8).
Pihaknya mengimbau kepada warga untuk lebih teliti dalam membeli daging sapi agar tidak tertukar dengan daging celeng, seperti yang ditemukan pihaknya di salah satu pedagang di pasar tradisional di Kota Bogor itu.
Selain melalui uji lab, perbedaan daging celeng dengan daging sapi dapat terlihat secara kasat mata. Daging celeng memiliki serat lebih renggang dari pada daging sapi. Warna dagingnya pun terlihat lebih pucat dan teksturnya lebih lunak.
"Dari baunya, daging celeng tercium lebih amis dibandingkan daging sapi," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaBarang yang dimusnahkan meat & bone meal atau tepung daging dan tepung tulang
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan menindak jika benar terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaGibran buka suara terkait pengiriman anjing ilegal diduga ke Solo
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca Selengkapnya