Ratusan Mahasiswa di Bandung Mengalami Luka
Merdeka.com - Sebanyak 113 Mahasiswa mengalami luka dalam kericuhan aksi unjuk rasa di Kota Bandung, Selasa (24/9). Tujuh orang di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
Wakil Presiden Mahasiswa Unisba Sulton Arief Mauludi mengatakan, ratusan mahasiswa itu berasal dari berbagai universitas. Mereka dirawat di kampus Unisba yang memang dijadikan salah satu tempat evakuasi.
"Ada tujuh orang yang harus mendapatkan perawatan. Mereka dibawa ke RS Hasan Sadikin, RS Sariningsih, RS Halmahera, dan RS Boromeus Bandung," kata dia.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
Tujuh orang itu mengalami luka atau cedera yang tidak bisa ditangani, seperti luka di bagian kepala, patah tulang bengkak atau sesak nafas. Sementara ratusan mahasiswa lain yang lukanya kategori ringan mendapat perawatan di kampus Unisba.
Di kampus Unisba, pihaknya menggandeng sejumlah lembaga pemerintah dan relawan. Seperti, PMI Kota Bandung, Layad Rawat Pemprov Jabar dan tim Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Luka yang diderita para mahasiswa ia duga karena kepanikan yang terjadi setelah aparat keamanan menggunakan bom asap, gas air mata, water canon dalam membubarkan massa.
"Sebagian dari mereka yang luka sudah pulang. Pihak kampus juga sangat membantu dalam memfasilitasi adanya tim kesehatan," katanya.
Di lain pihak, Rektor Unisba, Edi Setiadi menyatakan komitmennya untuk melindungi mahasiswa. Ia tidak mempermasalahkan tempatnya dimanfaatkan sebagai lokasi evakuasi massa aksi.
"Ya tidak apa-apa, jadi tempat evakuasi, tempat kawan-kawan yang kena semprot gas air mata, tidak menjadi persoalan bagi Unisba," ujarnya.
Sehari sebelumnya pun ia menyatakan dukungan terhadap mahasiswanya untuk responsif terhadap isu yang berkembang sekaligus peduli terhadap kepentingan masyarakat luas. Namun, semuanya harus dilakukan dengan cara yang sesuai aturan.
"Silakan melaksanakan kritik, unjuk rasa, menyampaikan pendapat, dalam koridor yang dibenarkan secara hukum," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini, ada tujuh siswa luka berat yang kini dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Depok.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca Selengkapnya