Ratusan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Sumut, Desak Jokowi Tunda Pemindahan IKN
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Rabu (13/4). Para demonstran meminta agar pemerintah mengkaji pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan menolak penundaan Pemilu.
"Menuntut serta mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang undang-undang soal IKN, termasuk pasal-pasal yang bermasalah. Dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial dan kebencanaan," kata salah satu demonstran, Riki.
Kemudian para demonstran juga menyampaikan aspirasinya terkait penolakan penundaan Pemilu di tahun 2024, dan penambahan masa jabatan presiden.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
"Karena sangat jelas sangat mengkhianati konstitusi negara," ucap Riki.
Tuntutan lain yang disampaikan para demonstran di depan gedung DPRD Sumut adalah meminta pemerintah menstabilkan harga maupun ketersediaan bahan pangan.
"Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia yang merugikan negara. Khususnya mafia minyak goreng dan mengevaluasi menteri terkait," ujar para demonstran.
Sementara, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, yang menemui para demonstran akan menyampaikan aspirasi ratusan mahasiswa itu ke DPR.
"Agar dapat segera direspons," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSaat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMahasiswa dan masyarakat turun ke jalan mengepung gedung DPR/MPR, Kamis 22 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya