Ratusan miras asal Malaysia ditemukan di Nunukan
Merdeka.com - Upaya penyelundupan miras asal Malaysia di wilayah perbatasan Nunukan, Kalimantan Utara, tidak pernah jera. Kali ini, satgas Pamtas RI-Malaysia dari batalion infanteri 611 Awang Long, kembali menyita 98 botol miras.
Dalam sebulan terakhir, TNI telah menyita 320 botol miras berbagai merk asal negeri jiran. Puluhan botol miras itu disita, Minggu (5/2) malam lalu.
Sebelumnya, personel TNI di pos Aji Kuning, di bawah komando Komandan Pos Aji Kuning Lettu Infanteri Sumardi, melakukan patroli rutin pengecekan lapangan, di sekitar wilayah pos Aji Kuning, di kecamatan Sebatik Barat, Nunukan.
-
Apa yang ditemukan di Misis? Penggalian ini telah membawa berbagai temuan menakjubkan, termasuk struktur kota seperti tembok, stadion, karavanserai, dan teater, yang kini menerangi masa lalu kota yang pertama kali dihuni 7.000 tahun lalu.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa saja yang ditemukan? Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Ilmu Pengetahuan Terbuka Royal Society, sebuah tim yang dipimpin oleh James Barrett dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge, Inggris, melaporkan penanggalan radiokarbon dari 153 temuan yaitu panah, perkakas, ski, kain perca, perlengkapan kuda, dan 'tongkat pengusir' – tiang yang digunakan dalam berburu rusa.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Di mana botol itu ditemukan? Peter Allan, 50 tahun, menemukan botol dari masa Victoria itu ketika dia membuka lantai tempat botol wiski itu tertinggal.
"Kita gelar patroli itu sekira pukul 18.00 WITA. Juga ada infomasi masyarakat Sebatik, yang kerap melihat dugaan adanya aktivitas penyelundupan miras," kata Komandan Satgas Pamtas RI Malaysia Yonif 611 Awang Long Mayor Infateri Sigid Hengki Purwanto, dalam keterangan resmi dia kepada wartawan, Rabu (8/2).
Tidak berselang lama, TNI mengendus adanya aktivitas warga Sebatik, yang diduga berupaya menyelundupkan miras asal Malaysia. Dalam penyelidikan, seorang warga membawa kardus diduga berisi miras.
"Benar, jadi ada motor bolak balik bawa kardus. Motornya ditinggal, di sekitarnya kita temukan kardus. Kita cek isinya, berisi miras merk Red Bull, ada 98 botol. Kita amankan di pos Aji Kuning," ujar Sigid.
Upaya penyelundupan miras asal Malaysia ini, bukan kali pertama. Menurut Sigid, dalam sebulan terakhir, satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 611 Awang Long, menyita total lebih dari 150 botol.
"Itu dilakukan baik dari pos Tanjung Aru ada 32 botol, pos Aji Kuning sebelumnya 30 botol, ditambah lagi yang terbaru ini juga di pos Aji Kuning 98 botol ya," sebut Sigid.
"Keseluruhan ada 160 botol miras dari Malaysia. Mereknya macam-macam, ada Black Jack, Red Bull dan Labour," tambah Sigid.
Masih dijelaskan Sigid, personelnya di Pamtas, terus melakukan pengamanan dan antisipasi kegiatan-kegiatan ilegal di perbatasan RI Malaysia di Nunukan. Apalagi sebelumnya, tidak cuma miras ilegal, penyelundupan juga berupa makanan dan minuman hingga narkoba jenis sabu.
"Prajurit TNI di perbatasan, sering, dan akan terus gencar amankan wilayah perbatasan dari giat-giat ilegal " kata Sigid.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan 256 botol ukuran kecil, dan 32 jerigen berisi 35 liter
Baca SelengkapnyaRibuan botol Miras ilegal tersebut rencananya akan dipasarkan di Binjai
Baca SelengkapnyaPemusnahan digelar di PT Sinergi Jelma Anugrah, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaBarang ilegal itu diselipkan di dinding mobil seperti modus penyelundupan narkoba
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaMenurut Polri, dua wilayah itu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, khususnya dari wilayah Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita senjata jenis airsoft gun saat menangkap sindikat di Palembang
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca Selengkapnya