Ratusan personel TNI-Polri dikerahkan ke Tembagapura buru KKB
Merdeka.com - Ratusan personel Polri-TNI dikerahkan ke Tembagapura, Mimika dikerahkan untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan serangkaian aksi teror penembakan sejak dua pekan lalu. Sebelum diberangkatkan, ratusan personel gabungan mengikuti apel gelar pasukan di Mapolres Mimika, Jalan Agimuga Mile 32, Timika, Senin (6/11) pagi.
Apel gabungan itu dipimpin Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen George Elnadus Supit.
Kapolda Papua menegaskan 'Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB Papua' di wilayah Tembagapura itu ditargetkan tuntas hingga akhir Desember mendatang.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
"Kami dibantu oleh TNI dalam rangka proses penegakan hukum terhadap mereka. Ini penegakan hukum yang agak berbeda, karena lawannya menggunakan senjata api yang berbahaya dan telah terbukti melakukan tindakan penyerangan yang mengganggu keselamatan orang banyak," ujar Kapolda.
Pangdam Cenderawasih menambahkan bahwa jajarannya siap membantu kepolisian dalam memulihkan kembali situasi di wilayah Tembagapura dan kampung-kampung sekitarnya, seperti Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop yang kini dalam kendali KKB.
"Berapa pun personel yang dibutuhkan kami siap," kata Mayjen Supit.
Pangdam menegaskan bahwa jumlah personel TNI yang dilibatkan dalam operasi ini disesuaikan dengan potensi gangguan dan ancaman yang dihadapi.
"Musuh kan bisa kita hitung. Ngapain kita kerahkan pasukan sebegitu banyak, mubazir. Prinsipnya efektif dan efisien," ujar Pangdam. Dikutip dari Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian tersebut, telah membuat satu pimpinan KKB di Papua, Abubakar Kogoya tewas.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaDua anggota KKB yang tewas yakni Abubakar Kogoya dan Demianus Magay
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Kogoya juga terlibat dalam penembakan terhadap anggota Brimob atas nama Bharada Almin dan Brigadir Mufadol
Baca Selengkapnya