Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan petani tambak udang di Tulang Bawang terusir dari rumahnya

Ratusan petani tambak udang di Tulang Bawang terusir dari rumahnya Ilustrasi Petani. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 64 kepala keluarga dari 200 petani tambak udang Bratasena Adiwarna di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang mengaku kini menjadi telantar, karena terusir dari rumah akibat adanya persoalan dengan perusahaan tambak udang PT Central Pertiwi Bahari.

"Kami semua saat ini tidak memiliki tempat tinggal tetap," kata Subiyanto (42), saat mengadukan nasib petambak warga Dente Teladas kepada Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, di Lapangan Saburai Bandar Lampung, Kamis (12/5).

Subiyanto memamaprkan, ratusan keluarga petambak Bratasena itu selain terusir juga mengalami penjarahan, sehingga harus rela hidup telantar di pengungsian.

Pengusiran dan penjarahan itu, berawal dari permasalahan kerja sama antara petani tambak plasma dengan PT Central Pertiwi Bahari (CPB).

"Saat itu, petani plasma hanya memiliki lahan harus meminjam modal dari perusahaan (PT CPB) dengan jangka waktu kerja sama selama 20 tahun, dengan jaminan sertifikat tanah," tutur Subiyanto.

Namun, seiring berjalan waktu, bukannya keuntungan didapatkan. Melainkan sebagian besar petani petambak plasma menanggung utang sebesar Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar kepada perusahaan.

"Kejadian itu sebenarnya lebih disebabkan tidak seimbangnya pengeluaran pengelolaan tambak udang dengan harga udang saat ini," papar Subiyanto.

Karena itu, mereka awalnya termasuk dalam anggota Forum Silaturahmi (Forsil) petambak plasma beberapa kali melakukan pembahasan untuk mencari solusinya. Namun tak pernah menemukan titik temu.

"Itulah yang menyebabkan kami keluar dari organisasi Forsil, serta kemudian mengadukan nasib kepada menteri di Jakarta," ujar Subiyanto.

Tetapi setelah mereka pulang dari Jakarta, seluruh anggota petambak Forsil justru mengusir dan menjarah rumah petambak.

"Mereka menuduh kami memecah belah Forsil. Padahal tujuan kami mengadu ke menteri untuk minta bantuan agar utang itu tidak dibebankan kepada anak dan cucu kami," katanya.

Akibat pengusiran dan penjarahan itu, Subiyanto mengeluhkan, mereka saat ini hidup telantar di pengungsian di Desa Pasiran Kecamatan Dente Teladas, Tulang Bawang.

"Kondisi kami di pengungsian sudah sangat memprihatinkan, sudah banyak yang sakit dan tidak pernah ada bantuan dari pemkab setempat. Kondisi mengkhawatirkan anak-anak menjadi trauma dan tak sekolah," keluhnya.

Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, diwakili Irwasda Polda Lampung Kombes Budi Susanto meminta petugas Resmob dan Intelkam Polda Lampung, untuk mendampingi para petani plasma ke Polres Tulang Bawang dan menemui Bupati Tulang Bawang dalam proses mediasi permasalahan itu.

"Mereka ini juga warga kita, jadi apa masalahnya hingga tidak ditindaklanjuti persoalannya," kata Edwin dikutip dari Antara.

Sebelumnya, pihak humas PT CPB/Bratasena Tarpin A Nasri, menyatakan hal itu merupakan permasalahan petambak plasma dengan plasma yang lain, tidak ada kaitannya dengan perusahaan atau inti.

Menurutnya, ada sekelompok petambak plasma ingin melepaskan diri dari kemitraan yang sekarang sudah berjalan harmonis dengan perhimpunan petambak plasma (Forsil). Sehingga membuat petambak plasma lainnya tetap ingin berbudaya dengan kemitraan merasa tidak nyaman atas tindakan sebagian petambak itu.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Kerusuhan Suporter Bola di Wonosobo, Petani Menangis karena Ladangnya Rusak
Viral Kerusuhan Suporter Bola di Wonosobo, Petani Menangis karena Ladangnya Rusak

Ibu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.

Baca Selengkapnya
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari

Cuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Tanjung Morawa, Konflik Agraria hingga Jatuhnya Kabinet Wilopo
Mengenang Peristiwa Tanjung Morawa, Konflik Agraria hingga Jatuhnya Kabinet Wilopo

Peristiwa Tanjung Morawa menjadi salah satu tragedi paling berdarah di Indonesia dan runtuhnya Kabinet Wilopo pada saat itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari Tani, Massa Buruh hingga Serikat Petani Minta Enam Tuntutan di Patung Kuda
FOTO: Memperingati Hari Tani, Massa Buruh hingga Serikat Petani Minta Enam Tuntutan di Patung Kuda

Dalam aksinya meminta enam tuntutan yakni mencabut omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan meminta pemerintah menurunkan harga beras, telur dan sembako.

Baca Selengkapnya
Satu Orang Tewas Ditembak, Anggota Brimob Jadi Tersangka Bentrokan di Desa Bangkal Kalteng
Satu Orang Tewas Ditembak, Anggota Brimob Jadi Tersangka Bentrokan di Desa Bangkal Kalteng

Pihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Massa Rusak Lapak Jarah Dagangan di Pasar Kutabumi Tangerang, 10 Pedagang Terluka
Sekelompok Massa Rusak Lapak Jarah Dagangan di Pasar Kutabumi Tangerang, 10 Pedagang Terluka

Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.

Baca Selengkapnya
Tawuran Pecah di Tangsel, Satu Orang Kena Bacok
Tawuran Pecah di Tangsel, Satu Orang Kena Bacok

Tawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.

Baca Selengkapnya
Tawuran di Underpass Manggarai Kembali Pecah, Polisi Buru Provokator
Tawuran di Underpass Manggarai Kembali Pecah, Polisi Buru Provokator

Polisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya