Ratusan rumah nelayan di Mukomuko terancam tenggelam dampak erosi
Merdeka.com - Sekitar 180 rumah milik nelayan Kelurahan Koto Jaya Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berada sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di wilayah itu terancam masuk sungai.
"Sebanyak ratusan kepala keluarga nelayan terancam kehilangan tempat tinggal karena erosi semakin mendesak ke pemukiman penduduk," kata Nelayan Kelurahan Koto Jaya Man Budiman, di Mukomuko, Selasa (17/5).
Budiman memaparkan, saat ini jarak pemukiman nelayan di RT 03 dan RT 04 dengan pinggir sungai sekira 50 meter. Setiap hari luas daratan di wilayahnya semakin berkurang.
-
Di mana air bersih semakin menipis? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Apa yang terjadi jika danau terlihat sempit? Jika danau terlihat luas, diyakini bahwa ini menandakan umur yang panjang. Sebaliknya, jika danau terlihat sempit, diyakini sebagai pertanda bahwa usia seseorang mendekati akhir.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
"Nelayan di wilayah itu sangat khawatir saat musim hujan membuat debit air Sungai Selagan semakin besar. Sehingga mempercepat pengikisan pinggir sungai," papar dia.
Selain itu, kata dia, bila terjadi banjir secara mendadak pada malam hari bisa mengancam keselamatan nelayan.
Untuk itu, Budiman meminta pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum segera membangun beton, untuk mencegah erosi Sungai Selagan di wilayahnya.
"Kami sudah sering mengusulkan tetapi tidak pernah terealisasi. Kini kami usulkan lagi," ungkapnya kepada Antara.
Lebih jauh Budiman mengungkapkan, erosi sungai itu tidak hanya mengancam rumah nelayan tetapi juga mengancam tempat pendaratan perahu nelayan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca SelengkapnyaSejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaSatu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaBelasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca Selengkapnya