Ratusan Santri yang Terpapar Covid-19 di Garut Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan
Merdeka.com - Nasrul Fuad, pengurus salah satu pesantren yang ratusan santrinya terpapar Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut menyebut bahwa seluruh santrinya telah dinyatakan sembuh. Sebelumnya, para santri harus melewati masa isolasi setelah kemudian dibolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Dari 163 santri dan pengurus yang terkonfirmasi positif Covid-19, seluruhnya telah diperbolehkan kembali pulang ke rumah masing-masing. Mereka dinyatakan sehat setelah melalui masa isolasi selama 10 hari. Mereka pulang ke rumah masing-masing melalui puskesmas," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (9/11).
Nasrul menjelaskan, kepulangan para santri dan pengurus usai diisolasi terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama, 81 santri dipulangkan pada Senin (2/11), kedua 33 santri pada Selasa (3/11) dipulangkan, dan terakhir pada Jumat (6/11) 49 santri dan pengurus dipulangkan.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari pondok pesantren? Maidi mengatakan, pondok pesantren itu diperuntukkan bagi anak-anak yatim di Kota Madiun.
-
Siapa yang pernah menjadi santri di Pondok Tegalsari? Salah satu sosok yang pernah jadi santri di Pondok Tegalsari adalah pujangga Ronggowarsito.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang bisa membantu anak betah di pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Dimana Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Turdes Sahbirin Noor dilanjutkan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpres) Darussalam Martapura yang telah banyak melahirkan ahli Al-Qur’an yang hebat dan tersebar di seluruh dunia.
-
Kenapa Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Pada kesempatan tersebut, Sahbirin mengajak ratusan santri untuk meniru akhlak dari Rasulullah SAW.
Selain santri yang dinyatakan positif, para santri yang sehat dan sempat dikarantina di pesantren pun kini semuanya sudah dipulangkan. "Saat ini, semua masih dalam masa karantina mandiri di rumah masing-masing selama beberapa hari ke depan," ujarnya.
Untuk kegiatan di pesantren, Nasrul menyebut bahwa saat ini sementara dihentikan sementara, namun para santri tetap belajar secara daring, baik pelajaran sekolah maupun pesantren. Hal tersebut menurutnya menjadi harus dilakukan untuk menetralisir lingkungan pesantren dari penyebaran Covid-19 serta perbaikan sarana prasarana
Pihak pesantren, diungkapkan Nasrul, belum memutuskan kapan akan memulai kembali kegiatan. Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah kebijakan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren untuk kedua kalinya.
"Kebijakan pertama yang mungkin akan dilakukan, masuknya para santri akan dilakukan secara bertahap, mulai dari 25 persen, 50 persen, baru semuanya. Rencana kedua, yaitu dilakukan sistem belajar secara bergilir, misalnya santri tingkat awal akan masuk terlebih dahulu dalam beberapa waktu, setelah itu, secara bergantian dengan santri tingkat lainnya," ungkapnya.
Terakhir, semua santri akan langsung masuk, namun dengan menggunakan beberapa rencana. "Mudah-mudahan tidak timbul klaster lagi," kata dia.
Ia memastikan bahwa saat kegiatan di pesantren kembali dibuka, penerapan protokol kesehatan akan lebih diperketat, kunjungan orang tua pun akan sangat dibatasi, termasuk mobilitas pedagang dan interaksi santri dengan masyarakat sekitar, akan sangat diawasi.
"Pesantren itu memiliki tingkat risiko yang tinggi dalam penyebaran Covid-19 karena mobilitas luar biasa. Itu penerapan protokol kesehatannya yang harus ditingkatkan," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaRatusan santri yang memadati Pelabuhan Jangkar berasal dari beberapa pondok pesantren di Situbondo.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaWali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf melepas ratusan jemaah Calon Haji Kloter 46 di halaman Gedung Gradhika.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaPihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin akhirnya angkat bicara mengenai kasus kematian santrinya, Airul Harahap.
Baca SelengkapnyaMeski mendapat remisi, tidak ada satupun narapidana yang langsung berstatus bebas.
Baca SelengkapnyaCak Nun sebelumnya sejak 6 Juli 2023 lalu dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Baca Selengkapnya