Ratusan siswa SD di Solo kumpulkan koin untuk Australia
Merdeka.com - Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di Solo mengumpulkan koin di depan pintu utama Stadion Manahan, Solo, Senin (23/2). Aksi tersebut dilakukan untuk menanggapi sikap Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengungkit sumbangan yang diberikan saat bencana tsunami melanda Aceh beberapa tahun lalu.
"Koin yang kami kumpulkan ini untuk disumbangkan kepada Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang mengungkit masalah bantuan yang diberikan kepada Aceh," ujar Warsito Adnan, Kepala Sekolah SD Islam Al Fatah Solo.
Menurut Adnan, tidak sepantasnya bantuan kemanusiaan seperti itu diungkit-ungkit. Apalagi dikaitkan dengan kasus hukum (hukuman mati) kepada warga negara Australia di Indonesia.
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Bagaimana ciri khas uang koin Rp100? Uang koin Rp100 menjadi salah satu artefak berharga bagi para kolektor dengan desainnya yang menampilkan rumah gadang, disertai dengan tulisan 'Bank Indonesia' dan 'Seratus Rupiah'.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Mengapa koin itu dipotong? Koin keempat dengan wajah karya Antonius Pius ditemukan, tetapi yang ini dicetak antara tahun 146 dan 152, dan sebagian sengaja dipotong, kemungkinan besar pada saat pertukaran perdagangan, menurut konservator.
-
Siapa pahlawan di uang kertas Rp 100.000? Uang kertas Rp 100.000 yang didominasi warna merah ini menampilkan dua tokoh proklamator Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
"Ini hukum Indonesia, PM Australia harus bisa menghormati kita," ujarnya geram.
Warsito menambahkan selain ikut mendukung gerakan mengumpulkan koin, pihaknya juga ingin menanamkan sejak dini kepada siswa agar mempunyai sifat peduli kepada sesama dan bangsanya.
"Narkoba di Indonesia sudah darurat, sudah sangat membahayakan. Tidak hanya remaja atau orang dewasa saja, tetapi juga merambah ke anak-anak. Kami juga ingin mengajarkan supaya anak-anak menghindari narkoba," tegasnya.
Menurut dia, ada sekitar 138 siswanya yang ikut berpartisipasi dalam aksi itu. Sementara koin yang dikumpulkan akan dikirim ke Kedubes Australia di Jakarta.
Saat aksi tersebut seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, secara bergantian memberikan koin di sebuah tempat yang disediakan. Ada yang memberikan koin Rp 100, Rp 200, Rp 500, Rp 1000, hingga uang kertas.
"Saya tadi ikut menyumbang koin untuk Australia Rp 1000, karena Australia telah melecehkan bangsa Indonesia yang mengungkit-ungkit bantuan di Aceh," ujar M Usman, siswa kelas VI.
Ia mengaku juga setuju jika para tersangka kasus narkoba dihukum mati karena merusak generasi penerus bangsa. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mesin ini, maka uang koin bisa tak lagi disepelekan.
Baca SelengkapnyaUang koin kuno telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para kolektor, membentuk suatu komunitas yang bersemangat untuk mengejar kepingan-kepingan bersejarah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anak-anak di Bandung yang meminta barang ke warga untuk biaya perayaan Agustusan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin menukarkan uang pecahan baru.
Baca SelengkapnyaViral guru bagikan THR ke murid-muridnya dengan cara unik, tuai apresiasi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan panglima Papua Moro Kogaya yang ikut bagi-bagi uang dengan prajurit Kopassus.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat Jumlah Simpanan Pelajar (SimPel) hingga Mei 2023 sudah mencapai 52,68 juta rekening pelajar.
Baca SelengkapnyaCelengan yang sudah disimpannya sejak SD dibuka. Kondisi uang di dalamnya cukup menyita perhatian publik.
Baca SelengkapnyaJemaah pengajian dapat uang Rp100 ribu langsung ambil tanpa amplop, jadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaAnak SD ini menghabiskan Rp300 ribu hanya uang jajan saja. Biaya untuk makan di sekolah pun berbeda lagi.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaBagi beberapa orang, keberadaan ATM dengan nominal Rp20 Ribu sangat membantu.
Baca Selengkapnya