Ratusan tukang becak motor di Makassar demo, keluhkan putusan MA
Merdeka.com - Ratusan tukang becak motor atau bentor di Makassar berunjuk rasa. Mereka memprotes putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan aturan transportasi online. Mereka membentangkan spanduk memuat tulisan tuntutan penghapusan operasi transportasi online.
Unjuk rasa dari para tukang bentor yang datang dari berbagai penjuru kota ini dijaga ketat aparat kepolisian. Akibat aksi itu, arus lalu lintas melambat dan nyaris macet.
Mereka berteriak menyerukan tuntutan dan sesekali mengejar mobil-mobil yang mereka perkirakan adalah taksi dan online. Unjuk rasa ini dipantau langsung Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Syamsu Ridwan.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana DPR RI berharap perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
Daeng Naik, (45) salah seorang pabento atau tukang bentor itu mengeluhkan soal kehadiran angkutan online. Kata dia, sejak ada taksi online, pendapatan mereka per harinya turun drastis.
"Murah sekali itu taksi online. Orang pilih naik taksi online. Jadi kita kehilangan penumpang. Dulu dalam sehari pendapatan Rp 200 ribu hingga Rp 150 ribu. Sekarang sisa Rp 50 ribu dalam sehari, itu masih pendapatan kotor," kata Daeng Nai, warga Jalan Mallengkeri, Makassar.
Unjuk rasa ini berlangsung kira-kira satu jam. Mereka menunggu kedatangan pihak Dinas Perhubungan mewakili pemerintah untuk diajak berdialog, namun yang ditunggu tidak kunjung muncul.
Mansyur Alam, Ketua Asosiasi Becak Motor Makassar yang ditemui di tengah pengunjuk rasa mengatakan, aksi mereka gelar menyikapi putusan MA. Menurutnya, kehadiran taksi online menyisakan dampak sosial bagi warga yang menggantungkan hidupnya dari bentor.
Dia sangat menyesalkan putusan MA yang mengabulkan uji materi terhadap Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek atau transportasi online ini yang sebelumnya digugat oleh sedikitnya enam pengemudi angkutan sewa khusus.
"Mungkin tidak bisa dihapus tapi paling tidak taksi online itu harus diatur, ditata dan diberi tanda agar tidak saling tumpang tindih dengan angkutan konvensional yang turut mencari rezeki di jalan," kata Mansur Alam.
Mereka akan terus melakukan protes hingga keluar solusi yang tidak merugikan para tukang bentor.
Unjuk rasa ini kemudian bubar setelah pukul 12.30 wita. Didahului dengan janji Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Syamsu Ridwan mewalili Kapolrestabes Makassar untuk memfasilitasi pertemuan perwakilan tukang bentor dan Dinas Perhubungan Sulsel.
"Saya harap kita semua bisa bersabar. Tuhan sudah atur rezeki kita. Pekan depan kami upayakan pertemuan dan dalam waktu dekat surat kami layangkan ke pihak Dinas Perhubungan," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait sistem skorsing atau suspend. Seperti yang diungkapkan Melva Maria (54) seorang perempuan pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaOjol berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini soal pemotongan tarif yang dianggap membebankan mitra driver.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaViral Pengemudi Ojol vs Debt Collector di Sawah Besar, Motor sampai Dilempar ke Kali
Baca SelengkapnyaMassa pengemudi ojol yang tergabung dalam berbagai komunitas dan organisasi ini menyuarakan keluhan soal pemotongan tarif sampai 30 persen.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaRatusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca Selengkapnya