Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan warga demo di kantor Wali Kota Medan minta 11 WNI dibebaskan

Ratusan warga demo di kantor Wali Kota Medan minta 11 WNI dibebaskan Pemuda Sinar Syahid demo di kantor Wali Kota Medan. ©2015 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Seratusan orang berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (3/8). Mereka menuntut agar 11 WNI yang ditahan otoritas Arab Saudi segera dibebaskan.

Unjuk rasa dilakukan massa Himpunan Pemuda Sinas Syahid (Himpass). Ke-11 WNI yang ditahan juga merupakan bagian dari kelompok ini. Bahkan seorang di antaranya merupakan pemimpin mereka.

Pendemo yang mengenakan pakaian hitam-hitam ini meminta agar Wali Kota Medan Dzulmi Eldin turun tangan untuk membebaskan ke-11 orang itu. Alasannya, mereka merupakan warga Kota Medan dan WNI yang baik, taat hukum, dan rajin bayar pajak.

"Kita bicara kebangsaan saja dulu. Mereka merupakan WNI dan tidak pernah berurusan dengan tindak kriminal, bayar pajak rajin. Jadi patut diperjuangkan. Itula makanya kita gelar aksi di sini, karena hanya wali kota wakil kita," kata Muhammad Rizali, Sekjen DPP Himpass.

Dia mengklaim, selain di Medan, aksi serupa juga digelar di Jakarta dengan jumlah massa hanya berkisar 8-10 orang. "Kalau di Malaysia, belum ditentukan kapan aksinya," katanya.

Ke-11 WNI yang ditahan otoritas Arab Saudi yaitu: Zubir Amir Abdullah; Ismelda Harfianti Lubis; Kharmain Amir Abdullah; Rahmat Abdullah Makki Almalik; Rahmat Syawal Lubis; Rudi Aulia Usman Arif; Muhammad Zainullah Wahid; Muhammad Iddris Ruslan; Muhammad Harianto Lubis; Joko Handoko Marore, dan Jamsah Binti Jamin.

Mereka ditahan setelah menggelar salat Idul Fitri di depan Kakbah pada 18 Juli lalu, sementara salat Idul Fitri di Arab Saudi berlangsung sehari sebelumnya.

"Salah satu (dari 11 WNI) merupakan pendiri Himpas (Zubir Amir Abdullah). Dewan Perwalian kami dan Dewan Keamanan kami juga ada di sana," jelas Rizali.

Mengenai salat Idul Fitri yang berbeda waktunya itu, Rizali menyatakan, itu tergantung kepada ketetapan dari pemimpinnya. Dan mereka percaya kepada sang pimpinan.

Soal pimpinan ini, Rizali membantah mereka menyebut Zubir Amir Abdullah sebagai Imam Mahdi. "Kami hanya menyatakan beliau adalah pemimpin Islam. Kalau ada yang menyebut Imam Mahdi, kami berterima kasih sekali," cetusnya.

Saat ditanya soal apakah pemimpin Islam yang mereka yakini sama dengan Imam Mahdi, Rizali tetap berkilah. Namun, para pendemo lain yang hadir pada wawancara itu membenarkannya.

Dalam unjuk rasa itu, pendemo juga meneriakkan nama Zubir sebagai pemimpin mereka di sela zikir. Unjuk rasa berakhir setelah massa ditemui Asisten II Kemasyarakatan dan Sosial Erwin Lubis yang menyatakan menerima aspirasi itu dan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait ke-11 WNI yang ditahan.

Sebelumnya:

Telat salat Id dan ganggu jamaah, 11 WNI ditangkap di Makkah

Ini nama 11 WNI ditahan otoritas Arab karena Salat Id depan Ka'bah

Jangan lewatkan:

Runtuhnya kekayaan miliuner Saudi Arabia

Tradisi balap unta meriahkan Idul Fitri di Arab Saudi

Jalan-jalan melihat hunian kuno di sudut kota Jeddah

Pangeran Saudi sedekahkan harta Rp 427 T untuk amal

Tak ada PRT, kini tren warga Saudi beli piring langsung buang

Ulama Saudi larang perempuan nonton sepak bola (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP