Ratusan warga demo di PLTU Celukan Bawang ancam bongkar sutet
Merdeka.com - Ratusan warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, demonstrasi di pintu masuk PLTU Celukan Bawang. Mereka menuntut digesernya kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 Kv milik PT PLN (Persero), dan menuntut janji PT GEB selaku pengelola PLTU Celukan Bawang untuk memberikan surat-surat sertifikat lahan warga sejak direlokasi.
Soal sertifikat tanah warga sejak tahun 2006 didirikannya PLTU ini, hingga saat ini yang belum kunjung usai. Beberapa warga tetap menuntut agar Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana turun langsung untuk menyelesaikan permasalahan ini, agar menemukan titik terang.
"Kami minta Muspida Buleleng untuk segera menindaklanjuti tuntutan kami, jika tidak kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi," ujar Koordinator Demo Muhammad Sadeli, Selasa (1/3).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
Jika dalam waktu dekat ini pihak PLN maupun Muspida Buleleng tidak menindaklanjuti tuntutan, warga akan bertindak sendiri untuk memindahkan SUTT tersebut.
"Jangan sampai kami selaku warga yang menaiki SUTT atau memindahkan SUTT itu secara paksa, jika tuntutan kami tidak dipenuhi," teriak warga yang mengikuti demo.
Hadir di tengah tengah warga, Kepala Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Dewa Putu Adnyana menjelaskan, jika warga sebenarnya tidak menolak pembangunan listrik ataupun pemasangan SUTT, selama itu tidak merusak kepentingan sosial.
"Warga sebenarnya tidak pernah menolak SUTT, warga menolak jika itu merusak kepentingan sosial. Kampung Tabah, hingga saat ini belum keluar sertifikatnya. Warga kampung tabah terima Rp 5 juta, Rp 3,5 juta untuk warga dan Rp 1,5 juta untuk pengurusan sertifikat. Mana sertifikatnya? Jangan-jangan ini ada korupsi," tegas Adnyana.
Demo yang berlangsung sejak pukul 08.30 Wita hingga 10.00 Wita berjalan aman dan lancar, dengan pengamanan ketat dari pihak Kepolisian. Bahkan LBH Bali, tetap berencana pada Rabu (2/3) akan melayangkan somasi kepada pihak PLN sebagai peringatan, bahwa batas akhir pemasangan SUTT berakhir 27 Februari 2016 ini. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaTidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaPenunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya