Ratusan warga di Jayapura terserang penyakit malaria dan ISPA
Merdeka.com - Penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan malaria cukup dominan di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua, yang mencapai 100 orang pasien dalam rata-rata sebulan.
"Dominan penyakit yang paling tinggi dan ditangani di puskesmas Khemon Jaya itu ISPA dan malaria, ada 100 pasien lebih perbulannya," kata Kepala Puskesmas Khemon Jaya SP 5 Waropen, dr Yusfin de Haan di Jayapura, Kamis (16/6).
Menurutnya, kedua penyakit itu paling tinggi di daerah setempat, rata-rata warga yang datang berobat di puskesmas yang dipimpinnya menderita penyakit malaria dan ISPA.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Kapan kasus ISPA mulai meningkat? Kenaikan kasus ISPA terjadi sejak awal Januari 2023, meningkat hingga 4 kali lipat.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena ISPA? Mengutip Healthline, infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang paling rentan terkena malaria? Jika seseorang tinggal di daerah dengan risiko tinggi terkena malaria dan sering terpapar gigitan nyamuk, maka kemungkinan terjadinya kambuhnya malaria juga akan lebih tinggi.
"Jadi dalam satu bulan itu sekitar 400 orang, yang paling tinggi malaria dan kedua ISPA, dua penyakit ini bersaing," terangnya.
Namun, lanjut dia, meski tingginya penyakit malaria dan ISPA tidak ada warga yang meninggal.
Selain malaria dan ISPA, warga waropen juga menderita kolestrol tinggi, yakni hampir 80 persen dari pasien yang ada.
Selain itu, gizi buruk juga pernah ada. sebanyak tiga orang anak mengalami gizi buruk, tetapi sudah ditangani, puskesmas memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau dan susu, makan tambahan itu diberikan tiap bulan.
"Jadi satu minggu dikasih makanan tambahan, itu setiap bulan ke rumah tiga anak tersebut, dan kini sudah teratasi," pungkasnya seperti dikutip Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaBNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA tersebut tercatat mencapai sekitar 14 ribu per hari.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA mulai meningkat September lalu puncak di Oktober -November. Kembali turun sesudah bulan Maret.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jakarta meningkat akibat polusi udara yang memburuk.
Baca Selengkapnya