Ratusan warga jadi korban perekrutan tenaga kerja bodong di Sukabumi
Merdeka.com - Enam pelaku perekrutan tenaga kerja PT Semen Jawa Sukabumi diringkus aparat Polres Sukabumi Kota. Keenam pelaku tersebut diduga menipu 658 orang dengan total kerugian seluruh korban mencapai Rp 2 miliar.
"Keenam orang ini merupakan warga Sukabumi. Untuk melancarkan modusnya mereka menyewa rumah yang berada di sekitar pabrik semen di Kampung Cipendeuy RT 02 RW 10, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan kantor. Namun demikian, terduga penipu ini bukan merupakan warga sekitar lokasi PT Semen Jawa," kata Kabag Operasi Polres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman Salim di Sukabumi, Kamis (3/3) dilansir dari Antara.
Kendati demikian, Sulaeman mengungkapkan, mereka belum ditetapkan menjadi tersangka karena masih diperiksa oleh tim penyidik Polres Sukabumi Kota.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
"Enam pelaku tersebut dua diantaranya adalah wanita. Setiap pelaku mempunyai peran dan fungsinya masing-masing," ungkapnya.
Tim penyidik bekerja maraton untuk mengungkap kasus ini karena jumlah korban mencapai ratusan orang, yang diduga tidak hanya warga Sukabumi. Sehingga membutuhkan waktu lama untuk memintai keterangan satu persatu dari korban.
Sulaeman menjelaskan, mereka mengaku sebagai perusahaan perekrut tenaga outsourcing. Untuk menghilangkan kecurigaan calon korbannya ada yang mengaku sebagai Human Resources Development (HRD) PT Semen Jawa.
Akan tetapi, polisi masih terus mengembangkan kasus ini, apakah ada keterkaitan antara keenam terduga penipu dengan karyawan perusahaan milik investor Thailand itu.
"Pengembangan terus kami lakukan dan jumlah korbannya untuk sementara ini sudah mencapai 658 orang," kata Sulaeman.
Sebelumnya, kasus ini terbongkar setelah ratusan pencari kerja mendatangi rumah di Kampung Cipendeuy yang dijadikan kantor perekrut tenaga kerja untuk ditempatkan di beberapa divisi PT Semen Jawa.
Antisipasi terjadinya kekerasan dan pengrusakan, polisi langsung menggerebek rumah tersebut dan menangkap enam orang yang ada di kantor itu.
Adapun barang bukti yang disita yakni, kwintansi bermaterai Rp 6 ribu yang merupakan hasil transaksi korban dengan para perekrut dengan tertera nominal Rp 2 juta hingga Rp 5 juta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaDia juga mengapresiasi langkah Polri yang dalam 1,5 bulan terakhir menggagalkan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri secara ilegal.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca SelengkapnyaPolri meringkus 927 tersangka dari 772 laporan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca Selengkapnya11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca SelengkapnyaSedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaHengky menyebut, temuan polisi, korban memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari pedagang, guru, hingga lulusan S2.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca Selengkapnya