Rawa tempat penemuan emas di Aceh, pusat kerajaan Darussalam
Merdeka.com - Warga Desa Lampaseh di Banda Aceh dihebohkan dengan penemuan kepingan yang diduga emas dan berukiran Allah di dalam rawa kawasan desa tersebut. Menurut Tarmizi A Hamid, sejarawan dan kolektor manuskrip Aceh, penemuan emas di lokasi tersebut bukan hal aneh.
Sebab Tarmizi mengatakan, kawasan yang juga disebut Gampong Pande ini merupakan kawasan pusat berbagai macam kerajinan di masa Kerajaan Darussalam di Aceh, seperti perhiasan dan senjata. Dia menuturkan, rawa tempat penemuan kepingan emas tersebut dinamakan Krueng Doy (Krueng Daroe).
"Itu sebuah sungai kecil yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1612-1625 M). Penemuan emas hal yang biasa, karena memang itu pusat kerajinan di masa kerajaan Darussalam," kata Tarmizi di Banda Aceh, Selasa (12/11).
-
Emas apa yang ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Dimana artefak emas tertua ditemukan? Manik-manik ini ditemukan di sebuah permukiman prasejarah di Bulgaria, berasal dari sekitar tahun 4500 sampai 4600 SM.
-
Di mana emas itu ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Dimana arkeolog menemukan koin emas? Arkeolog di Bulgaria menemukan lima koin emas saat menggali di desa Debnevo, di wilayah utara negara tersebut.
-
Dimana harta karun emas itu ditemukan? Mereka menemukan dua makam berisi perhiasan dari emas dan perak yang tampaknya dikenakan oleh para wanita dari abad ke-5 hingga ke-6 M di pemakaman Almalyk-dere di dataran tinggi Mangup.
Dia menilai, penemuan itu suatu bukti bahwa tempat itu terdapat gudang Dirham, Dinar, Keuh (sejenis mata uang emas) sebagai alat tukar Kerajaan Aceh Darussalam kala itu. Dan ini juga membuktikan Aceh kaya di masa itu.
"Peristiwa ini terjadi secara mendadak dan menghebohkan masyarakat, kita tidak heran menyangkut masalah ini, karena benda ini adalah sebagai uang tukar masyarakat Aceh masa periode kerajaan Islam Aceh Darussalam," jelas dia.
Tarmizi menuturkan, alat tukar di masa itu ada tiga kasta. Dirham terbuat dari emas digunakan oleh orang dewasa untuk transaksi jual beli, Dinar campuran emas dan kuningan digunakan untuk orang remaja.
"Sedangkan satu lagi, namanya Keuh, mata uang itu digunakan untuk anak-anak, ini terbuat dari perak dan kuningan," imbuh Tarmizi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaHarta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.
Baca SelengkapnyaSitus kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaHarta karun ini ditemukan di reruntuhan kuil Buddha di situs Mohenjo Daro.
Baca SelengkapnyaPernah Disebut dalam Naskah Arab Kuno, Arkeolog Temukan Kota yang Hilang dari Masa Abad ke-6
Baca SelengkapnyaArkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan bandara di Kediri, ditemukan sebuah situs bersejarah yang dahulu diyakini sebagai sebuah petirtaan.
Baca SelengkapnyaMata uang emas ini sudah menjadi mata uang sejak zaman Kerajaan Samudra Pasai dan menjadi Dirham tertua yang pernah ada di Nusantara.
Baca SelengkapnyaPerhiasan ini diduga merupakan barang impor dari China.
Baca SelengkapnyaSedang Menggali Daerah Rawa, Arkeolog Temukan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
Baca SelengkapnyaBangunan ini ditemukan di kota kuno yang terbengkalai sejak tahun 30 SM.
Baca SelengkapnyaGelang ini merupakan tanda kehormatan bagi pasukan Romawi kuno.
Baca Selengkapnya