Rawan kebakaran, jalur pendakian Gunung Slamet ditutup
Merdeka.com - Kebakaran hutan kerap melanda wilayah Gunung Slamet. Hal itu, membikin pihak Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur menutup jalur pendakian gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.
Kepala KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo mengatakan, kebakaran terakhir kali terjadi di Gunung Slamet diduga karena sisa api unggun dibuat oleh pendaki. Menurut dia, kebanyakan pendaki naik dari Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja, Purbalingga.
"Kalau kemarin analisa bukan hanya dari KPH, tapi analisa bersama-sama juga TNI, Polri, SAR dan masyarakat yang naik ke Bambangan. Karena kebakaran berasal dari sekitar Pos 7, diduga api berasal dari api unggun pendaki untuk menghangatkan tubuh, tapi tidak mematikan api dengan sempurna," kata Wawan, Rabu (23/9).
-
Bagaimana cara tradisi bakar gunung api? Menyusun Batok Kelapa Mengutip dari kanal Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, bakar gunung api ini merupakan sebuah ritual membakar batok kelapa yang sudah tersusun rapi.
-
Apa makna tradisi bakar gunung api? Tentunya setiap tradisi yang berkembang di masyarakat memiliki arti, tujuan, simbol, dan juga makna mendalam.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
Pada akhir Agustus lalu, kebakaran besar juga terjadi di kawasan hutan cendana lereng Gunung Slamet. Penyebabnya, diduga berasal dari sisa api unggun hingga memicu kebakaran dan menghanguskan sekitar 20 hektar hutan.
Kebakaran terakhir, lanjut Wawan, terjadi 21 September lalu di petak 58 pada ketinggian di atas 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Luas lahan terbakar mencapai tiga hektare.
Wawan menduga, tidak semua pendaki merupakan pecinta alam sehingga tidak paham teknik dan etika pendakian gunung. Termasuk cara memadamkan api dengan sempurna.
"Kita sedang mengimbau pelarangan pendakian dahulu karena situasi sedang kering ini," ucap Wawan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan laporan dari masyarakat, kawasan Gunung Papandayan yang terbakar diketahui berada di blok Tegal Alun.
Baca Selengkapnya"Pendakian ditutup sampai api benar-benar padam," kata Agung, Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno sejak Sabtu (26/8) diduga dipicu aktivitas pemburu yang beroperasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaSebagian kawasan Bromo ditutup karena kebakaran hutan dan lahan. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaKebakaran menyebabkan akses pendakian menuju puncak Gunung Penanggungan ditutup total untuk sementara waktu.
Baca SelengkapnyaAsap masih ditemukan di sejumlah titik lokasi sehingga terus dilakukan pendinginan.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca Selengkapnya