Rawan Longsor, Warga Banjarnegara Diminta Waspada Curah Hujan Tinggi
Merdeka.com - Warga Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diminta mewaspadai peningkatan curah hujan tinggi. Dikhawatirkan memicu bencana hidrometeorologi.
"Waspadai potensi hujan lebat dengan durasi yang panjang karena dikhawatirkan bisa memicu bencana longsor, angin kencang maupun banjir," kata Plh. Bupati Banjarnegara Syamsudin melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Minggu (16/1).
Kondisi Banjarnegara rawan bencana. Semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan. Mulai dari jajaran pemerintah daerah hingga seluruh masyarakat.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana masyarakat Tegal menolaak malapetaka di Rebo Wekasan? Selain itu, masyarakat banyak yang melaksanakan ritual shalat Rebo Wekasan, mengunjungi sanak saudara, bahkan membuat serangkaian acara selama seharian yang kemudian ditutup dengan pertunjukan wayang, mandi Safar di sungai.
-
Dimana tanda-tanda tanah longsor terlihat? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Kenapa reruntuhan desa ditemukan? “Kami menemukan area yang sangat luas antara Ahlat dan Tatvan. Ada makam di dasar air di sini. Ada tanda salib di kuburan tersebut,“ jelas Birol, dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/8).
-
Kenapa warga melaporkan penemuan gundukan tanah itu? Karena khawatir, warga melaporkan penemuannya ke polisi.
"Banjarnegara mempunyai risiko sedang sampai dengan tinggi kemungkinan terjadinya bencana alam, terutama tanah longsor," katanya.
Menurutnya, peningkatan curah hujan berpotensi terjadi pada puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada periode Januari - Februari 2022.
"Karena itu mengingat sejumlah desa di Banjarnegara merupakan wilayah rawan longsor sehingga masyarakat perlu tetap waspada dan siaga saat turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang lama, terutama bagi mereka yang tinggal di area lereng atau perbukitan," katanya.
Masyarakat dapat segera melaporkan kepada perangkat desa jika menemukan adanya retakan atau rekahan tanah.
"Segera laporkan pada perangkat desa atau dapat juga melaporkan ke BPBD Banjarnegara jika menemukan tanda-tanda awal bencana longsor seperti retakan dan rekahan tanah," katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah ini untuk ikut berperan aktif dalam program pengurangan risiko atau mitigasi bencana dengan cara meningkatkan kesiapsiagaan dan kehati-hatian.
"Apabila terjadi tanda-tanda tanah longsor seperti adanya pohon yang miring, adanya rekahan tanah dan adanya air yang mengalir dari tebing dan berwarna keruh maka perlu waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Sementara itu, Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Universitas Jenderal Soedirman Dr. Indra Permanajati mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air yang ada di dalamnya termasuk curah hujan.
"Bencana ini meliputi bencana banjir, longsor, angin puting beliung, dan bencana lain karena kondisi cuaca dan peningkatan intensitas air saat musim hujan seperti sekarang ini," katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu terus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaPada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya