Rayuan Maut Paranormal ke Istri Dalang Penembakan
Merdeka.com - Kasus penembakan paranormal berinisial A diungkap oleh polisi. Tersangka berjumlah empat orang. Pembunuhan ini diotaki oleh M karena memiliki dendam terhadap korban.
"Motifnya adalah dendam. Dendam pribadi terhadap si korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat menggelar jumpa pers di kantornya, kemarin.
Menurut Yusri, awalnya istri tersangka M datang untuk memasang susuk pada 2010 lalu. Termakan bujuk rayu sang paranormal, istri M justru ditiduri. Akhirnya M mengetahui peristiwa itu melalui pesan singkat yang bocor dua tahun lalu.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Dengan rayuan-rayuan terjadi di rumahnya lalu berpindah di hotel ada di Tangerang," ungkapnya.
Yusri mengatakan, tersangka M sempat menanyakan hal ini, namun sang istri mengelak. Istri M baru mau berbicara terbuka ketika keduanya melakukan ibadah bersama.
"Saat saudara M sama istrinya tunaikan ibadah haji, barulah istri ini ngaku kejadian 2010 saat berobat," ujarnya.
Kemarahan memuncak membuat M merencanakan pembunuhan dengan matang. M menyewa pembunuh bayaran dengan imbalan Rp60 juta. Uang diberikan bertahap. Pertama cash Rp35 juta. Sisanya dibelikan handphone.
Eksekutor K beserta jokinya S menerima Rp50 juta. Sedangkan Y yang mencarikan eksekutor kebagian Rp10 juta. Total sudah tiga tersangka diamankan. "Y sekarang DPO," tandasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Tubagus Ade Hidayat memastikan korban A bukanlah seorang ustaz. Pernyataan Tubagus diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi serta pelbagai barang bukti ditemukan.
Para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 KUHP. Ancaman terberatnya hukuman mati.
Reporter Magang: Fikri Nur Fauzi
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca SelengkapnyaMotif keduanya menganiaya RS karena sakit hati anak dari MS yang merupakan istri RS dilaporkan ke polisi karena berselingkuh.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses penyidikan masih fokus terhadap kasus pembunuhan yang menimpa empat anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPada saat rekonstruksi diperagakan Panca, adegan ke 40 memperlihatkan pelaku dalam kondisi telanjang meninggalkan pesan di laptopnya.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaEmpat orang pelaku yang diamankan yakni seorang perempuan IN (20), dan tiga orang laki-laki yakni ER (22), HE (23), dan EY (19).
Baca SelengkapnyaMD ditangkap usai menikam mantan suami istrinya AR (40) hingga meningga dunia.
Baca SelengkapnyaAgung melanjutkan pemeriksaan kejiwaan ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian.
Baca SelengkapnyaOtak Penculikan IRT di Bandung dan Korban Saling Kenal, Motif Sakit Hati
Baca Selengkapnya