Rayuan maut penyair Sitok coba perdaya mahasiswi Bandung
Merdeka.com - Sebagai seorang penyair, Sitok Srengenge jagonya membuat kata-kata indah. Tak heran, rayuan maut pun diduga digunakannya untuk memperdaya calon korban sebelum dilecehkan secara seksual.
Pengakuan tersebut dilontarkan seorang mahasiswi Bandung (22) saat mengadu kepada Sarasdewi, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang mendampingi RW (22), korban Sitok sebelumnya yang sudah melapor polisi.
Kepada Sarasdewi dua hari lalu, mahasiswi Bandung mengatakan, rayuan digunakan Sitok untuk menghalanginya melarikan diri dari kos sastrawan itu di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Desember tahun lalu.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Bagaimana cara orang manipulatif membuat orang lain merasa tidak bebas? Pasangan manipulatif dapat menciptakan situasi di mana pasangan merasa kehilangan kebebasan untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat, sehingga merasa terus-menerus waspada dalam mengambil keputusan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
"Dia dihalangi untuk pulang, tapi dengan cara manipulatif. Pelaku pandai memanipulasi," ujar Sarasdewi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/12).
Menurut feminis asal Bali ini, Sitok juga sudah melakukan kekerasan verbal. "Bukan konsep kekerasan fisik seperti dipukul, tapi kekerasan verbal, yang sifatnya membuat calon korban terpaksa tinggal, ya bisa dikatakan rayuan," ujar dia.
Namun beruntung, korban akhirnya bisa melarikan diri dari jeratan Sitok. "Tidak sampai persetubuhan, namun ada pelecehan seksual," ujar doktor filsafat ini.
Sarasdewi mengatakan, mahasiswi Bandung itu terdorong membantu RW (22) sehingga datang untuk menceritakan kisah pahit yang pernah dialaminya.
"Mungkin karena melihat di media saya mendampingi RW, dia menghubungi saya dan menceritakannya," kata feminis asal Bali ini.
Meski pelecehan seksual yang dialami mahasiswi Bandung itu sudah setahun lalu, Sarasdewi mengatakan, yang bersangkutan masih trauma.
"Dia mengisahkannya saja sangat sulit," kata dia. "Sekarang dia sudah lulus (kuliah)."
Sarasdewi mengatakan, selama tiga jam mahasiswi Bandung itu bercerita kepadanya soal pelecehan tersebut. "Dia datang kepada saya dua hari lalu, dari pukul 7 sampai 10 malam," ujarnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaKasus itu semula diketahui kepolisian yang mendapat informasi dugaan penculikan anak.
Baca SelengkapnyaSebelum menyekap, pelaku mengonsumsi sabu lalu mendatangi rumah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya