Polisi Serahkan Temuan 2 Dus Form C1 Diduga Palsu ke Bawaslu DKI
Merdeka.com - Polres Jakarta Pusat mengamankan satu unit Daihatsu Sigra angkut dua kardus form C1 saat razia lalu lintas, Sabtu (3/5) sekira pukul 10.30.
"Biasa kalau polisi kan kalau operasi lihat lihat nomer pelat darimana, kemudian diberhentikan-lah mobil Daihastu Sigra itu," kata Ketua Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Puadi dalam keterangannya, Senin (6/5).
Namun, Puadi tidak mengetahui persis pelat nomor yang digunakan mobil tersebut. Yang ia ketahui, mobil mengangkut dua kardus yang bertuliskan C1 Kabupaten Boyolali.
-
Bagaimana tahapan Pemilu Tahun 2024 dimulai? Proses ini telah dimulai pada 14 Juni 2022, 20 bulan sebelum pelaksanaan pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024.
-
Apa saja tahapan pemilu 2024? Tahapan pemilu adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat melalui pemungutan suara. Dilansir dari kendalkab.go.id, tahapan pemilu 2024 sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
-
Apa tujuan Pemilu 2024? Tujuan dari pemilu adalah untuk memastikan terwujudnya kepentingan rakyat dalam pemerintahan, menjaga kestabilan politik, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Bawaslu menyiapkan Pilkada 2024? 'Persiapan kami adalah, pertama, bagi mereka (Bawaslu daerah) yang sudah selesai pemilu-nya agar bersiap untuk PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum), tetapi di saat yang sama mereka juga harus sudah berpikir bagaimana pemilihan kepala daerah ini berjalan, terutama untuk menyiapkan jajaran ad hoc,' kata Lolly di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (14/3).
-
Kapan pemilu presiden? Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.
"Yaudah karena memang kepolisian sebatas itu saja, terus mereka koordinasi dengan bawaslu jakarta pusat. Bawaslu jakpus itu juga koordinasi dengan bawaslu DKI," jelasnya.
Selanjutnya, Puadi menginstruksikan Bawaslu Jakpus untuk melakukan investigasi terkait temuan tersebut. "Kemudian menelusuri dan mendalami, kemudian kalau sudah cukup kuat alat bukti ya kemudian silakan pleno di internal Bawaslu Jakpus. Kemudian langkah selanjutnya adalah segera di registrasi, nah kalau udah di registrasi kan punya waktu 14 hari, cuma masalahnya kan kita belum bisa menyimpulkan bahwa apakah itu C1 asli atau palsu gitu kan," bebernya.
Pun demikian Puadi belum menyimpulkan apakah form C1 tersebut terkait pemilihan presiden atau partai. "Makanya kita lagi dalami. Kalau nanti sudah cukup buat alat bukti diregistrasi temuan, baru nanti punya waktu 14 hari, nanti akan akan ketahuan ini C1 nya apa, C1 presiden ada C1 partai, nanti kita perjelas ini tujuannya mau kemana, untuk kepentingan apa gitu kan," tuturnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kalau kasus ini diserahkan ke Bawaslu. "Diserahkan Bawaslu," kata Argo kepada merdeka.com.
Sopir Tak Diamankan
Sementara itu, untuk sopir Daihatsu Sigra, tidak turut mengamankan. Hanya dua kardus berisi form C1.
"Ya sopirnya itu kan kalau kita kan enggak bisa menahan ini. Kalau orang ditahan kan harus ada surat penahan ya. artinya itu memang masih dalam ranah kepolisian, tetapi memang kalau pun barangnya memang kita amankan, tapi kan orangnya enggak harus diamankan kan. Nanti kan ada waktunya dimana dia akan dimintai klarifikasi."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
Baca SelengkapnyaTim AMIN telah melakukan pendalaman data sampel Formulir C1 & website KPU.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku pihaknya telah menerima surat dari PPATK terkait transaksi janggal pada masa kampanye.
Baca Selengkapnya"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca Selengkapnya