Reaktif Covid-19, 4 ABK Dikarantina di PDP Center Jakabaring
Merdeka.com - Empat anak buah kapal (ABK) tugboat Marina reaktif Covid-19 usai menjalani pemeriksaan cepat. Mereka pun dikarantina di PDP Center Wisma Atlet Jakabaring Palembang.
Rapid test digelar setelah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang menerima laporan adanya seorang kru kapal yang dievakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah karena mengalami demam dan batuk, kemudian reaktif Covid-19 usai rapid test. Mendapati itu, petugas melakukan pemeriksaan cepat kepada seluruh kru ketika bersandar di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (28/4).
Hasilnya, empat reaktif Covid-19 dan empat lainnya negatif. Mereka pun dievakuasi ke PDP Center untuk melakukan isolasi.
-
Siapa yang dulunya pernah dikarantina di Pulau Rubiah? Pulau Rubiah menjadi pusat karantina bagi jemaah dari Aceh dan beberapa daerah lainnya yang ada di Sumatera.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang mengetes prajurit marinir? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @hadi.tjahjanto memperlihatkan mantan Panglima TNI yang sedang mengetes anggota Marinir yang sedang bertugas.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Kepala KKP Kelas II Palembang Nur Purwoko mengungkapkan, keempat kru itu mengalami batuk dan demam yang mengarah gejala Corona. Selanjutnya, mereka akan menjalani pemeriksaan swab untuk memastikan status penyakitnya.
"Dari delapan kru yang diperiksa, ada empat reaktif Covid-19. Mereka sudah dibawa ke PDP Center," ungkap Purwoko.
Menurut dia, kapal itu diperkenankan kembali melanjutkan perjalanan namun disarankan melapor ke petugas jika ada kru yang mengalami gejala. Pemeriksaan lanjutan dilakukan agar tidak terjadi penularan jika diketahui positif Covid-19.
"Sebaiknya dilakukan pencegahan sejak dini, kesadaran mereka dibutuhkan agar tidak menjangkiti orang lain," ujarnya.
Dari keterangan yang diperoleh, kapal membawa batubara itu berangkat dari Sungsang tambang luar, Banyuasin dan berlabuh di dermaga Prajen, Banyuasin. Untuk riwayat perjalanan kapal masih dilakukan penyelidikan.
"Informasinya dari luar daerah, ini masih kita gali lagi," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencekalan itu, kata Tessa berlaku selama enam bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaUntuk rincian tersangka baru akan disamakan pada saat proses penahanan.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaPembelian armada itu semestinya untuk mengatasi masalah penumpukan di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaPencegahan ke luar negeri lima orang tersebut mulai berlaku enam bulan pertama dan dapat diperpanjang.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca Selengkapnya