Realisasikan kartu tani untuk kedaulatan pangan

Merdeka.com - Satu program kampanye Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang banyak dikritik DPRD Jateng ialah kartu tani. Dewan menganggap realisasi program ini tidak jelas, bahkan sudah menyatakan gagal.

Dewan mendasarkan pernyataannya dari peluncuran 300 kartu tani di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Batang, 4 Maret 2015. Dari penelitian Dewan, kartu tani itu tidak digunakan petani karena dinilai menyusahkan. Mesin EDC BRILink yang dipinjamkan ke 12 pemilik kios pengecer di Gringsing mangkrak tak terpakai.

Ganjar mengatakan, program kartu tani belum bisa dikatakan gagal karena masih dalam tahap uji coba. Awal tahun 2016 ini, Pemprov baru menyelesaikan pendataan petani di seluruh Jateng. Pertengahan tahun ini, penyuluh pertanian terjun ke desa-desa untuk sosialisasi dan edukasi kartu tani.

Kartu tani adalah program untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kartu ini menjamin distribusi pupuk bersubsidi supaya memenuhi asas enam tepat (6T). Tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat mutu, tepat tempat, dan tepat harga. Selain itu, memonitor hasil panen dan pascapanen sehingga Pemprov Jateng dapat membantu memasarkan komoditas hasil pertanian.

Untuk mendapatkan kartu, petani harus menjadi anggota kelompok tani, punya lahan garapan dengan menunjukkan bukti berupa surat pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) dan KTP.

"Jadi kartu ini meng-cover semua lapisan petani, mulai dari petani pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan," katanya.

Ganjar optimis kartu tani akan efektif berlaku mulai 2017. Untuk membeli pupuk, petani tinggal menggesekkan kartu ke mesin yang tersedia di setiap kios pengecer. Akan muncul data kuota kebutuhan pupuk per petani.

Maka siapapun yang bukan petani tak punya kesempatan membeli pupuk dan kebocoran distribusi bisa ditutup. Bagi yang punya tabungan di bank, pembayaran akan didebet dari rekening. Mereka yang tak punya tabungan bisa bayar cash.

Kartu Tani juga dapat berfungsi sebagai kartu ATM. Bisa debet dan transfer, belanja, bayar tagihan telpon dan listrik, serta isi pulsa handphone. Sebelum kartu tani berlaku, pertanian Jateng kini sudah dalam posisi menggembirakan.

Produksi beras naik terus tiap tahun. Pada 2015 mencapai 6,71 juta ton, naik dari 2014 yang 5,73 juta ton. Sedangkan nilai tukar petani naik dari 100,65 pada 2014 menjadi 102,03 pada 2015.

Namun Ganjar mengaku belum paus, sebab kenaikan nilai tukar petani seharusnya bisa 102,36. Dari sisi kedaulatan pangan, cadangan pangan jateng kini mencapai 130,57%. Jauh melampaui target yang hanya 80%. (mdk/did)