'Rebutan kursi Kapolri, perang Jenderal selamatkan gerbong'
Merdeka.com - Sepertinya bukan rahasia umum lagi, bila perebutan kursi Kapolri selalu diidentikan dengan kata 'perang bintang'. Para Jendral bintang Dua (Irjen) senior dan juga Bintang Tiga (Komjen), siap bersaing menjadi pucuk pimpinan tertinggi Korps Bhayangkara ini.
Setiap persaingan, para Calon Kapolri diketahui memiliki gerbong masing-masing dalam setiap angkatanya. Apabila angkatan Akpol tertentu yang menjadi kapolri, maka karier kepolisian yang lain disebut akan tersendat nantinya.
"Misalkan waktu pergantian Kapolri Timur Pradopo ke Sutarman. Itu kan lulusan Akpol 78 pindah ke Akpol 81. Karier Akpol 79 dan 80 bisa dikatakan berakhir. Karena nanti gerbongnya Pak Tarman semua yang menduduki jabatan strategis," kata seorang perwira yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (19/1).
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana cara menjadi perwira tinggi di Polri? Untuk mencapai posisi sebagai perwira tinggi, anggota Polri diwajibkan untuk melewati sejumlah tahapan karier serta mengikuti pendidikan khusus. Selain itu, mereka juga harus memiliki catatan prestasi yang memuaskan dalam setiap langkah yang diambil.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Apa itu pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana cara menjadi polwan? Setiap tahun, Kepolisian negara Republik Indonesia selalu membuka kesempatan bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mendaftar sebagai anggota Polri lewat berbagai jalur. Pendaftaran juga tersedia untuk wanita yang ingin menjadi polwan dengan biaya seleksi gratis.
Menurut pria yang sudah puluhan tahun menjadi polisi ini, persaingan kursi Kapolri tahun ini adalah persaingan antara Akpol lulusan 83 dan Akpol lulusan 82 yang merasa lebih pantas menduduki kursi Kapolri. Namun demikian, menurutnya pemilihan Kapolri merupakan hak Prerogratif Presiden.
"Saya kira ini persaingan Akpol 82 sama 83. Kalau berdasarkan masa pensiun emang sudah jatahnya Akpol 83 (Budi Gunawan) tahun ini. Apalagi calon Panglima nanti kan kuatnya Pak Agus Supriatna dari Angkatan Udara lulusan 83," jelasnya.
Dia melanjutkan, setiap perwira yang sudah mendapatkan bintang satu di pundaknya, pasti sudah memilih gerbong mana yang akan dipilihnya untuk bisa menyelamatkan karir. Bagaimana memilih kawan supaya bisa terus memegang tongkat komando.
"Pak Tarman dan Pak Timur itu satu gerbong. Lihat aja karir pak Tarman selalu menggantikan kursi Pak Timur sampai yang terakhir menjadi Kapolri ," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini penjelasan kombes polisi tentang sulitnya raih pangkat jenderal. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Kombes Pol Andi Yoseph yang membeberkan cara seorang tamtama dan bintara agar bisa menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaCerita mantan Wakapolri pernah punya banyak cita-cita dari pilot hingga sopir bus malam.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berseragam ala Korps Bhayangkara berhasil diamankan Propam Polres Sampang.
Baca SelengkapnyaIndra Jafar didapuk menjadi muazin saat Aksi 212 di Monas, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaPotret Dirregident Korlantas Polri pecah bintang setelah 32 tahun berkarir.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaInilah sosok polisi pemilik balok 3 di pundak yang kini bertabur bintang dan paling disegani di Kepolisian.
Baca Selengkapnya