Rebutan penumpang, ojek pangkalan & online nyaris bentrok di Bekasi
Merdeka.com - Puluhan tukang ojek pangkalan dan ojek online nyaris bentrok di Perumahan Matland Tambun, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/6) petang. Penyebabnya, tukang ojek pangkalan menolak keberadaan tukang ojek online masuk ke wilayah tersebut.
Kasubag Humas Polresta Bekasi, AKP Endang Longla mengatakan, peristiwa itu bermula saat sopir Grabike mengambil penumpang di perumahan Matland Tambun. Namun, para tukang ojek pangkalan di lokasi tidak terima dengan adanya ojek online masuk ke wilayah tersebut dan mengambil penumpang.
"Tidak terima dengan pengambilan penumpang tersebut sehingga terjadi cekcok mulut," kata Endang, Selasa (14/6).
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Kenapa driver online marah? 'Kesal saat pintu mobil ditutup keras sama customer, driver ojol ini emosi,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
Tak lama kemudian puluhan ojek online mendatangi lokasi kejadian. Di saat bersamaan para tukang ojek pangkalan di lokasi kejadian juga berdatangan. Ke dua kelompok itu pun nyaris bentrok. Beruntung petugas Polsek Tambun yang mendapatkan laporan segera menuju ke lokasi kejadian untuk memediasi.
"Anggota kami mengambil langkah menyelsaikan permasalahan dengan duduk bersama," kata dia.
Hasilnya, ke dua belah pihak yang sama-sama terdapat perwakilan bersepakat bahwa ojek online tidak boleh mengambil penumpang di sekitar Perumahan Matland. Namun, ojek online diperbolehkan mengantarkan penumpang ke perumahan tersebut.
"Pihak ojek pangkalan juga membuat spanduk bahwa ada larangan ojek online mengambil penumpang di sekitarnya," ujar dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaViral Pengemudi Ojol vs Debt Collector di Sawah Besar, Motor sampai Dilempar ke Kali
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSopir Mobil Dinas Cekcok dengan Sopir Taksi di Semanggi
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaSopir TransJakarta Ngamuk ke Puluhan Pemotor Lawan Arah di Busway: Sampai Malam Saya Tungguin!
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaKorban mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok para pelaku.
Baca SelengkapnyaInteraksi ojol dan penumpang ini mengundang tawa. Tak penumpang maupun ojol, kelakuan anehnya serupa.
Baca Selengkapnya