Reformasi TNI masih terganjal sikap tentara arogan
Merdeka.com - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko meminta masyarakat agar tak menarik TNI ke dalam kancah politik. Karena hal tersebut berseberangan dengan semangat reformasi.
"Masyarakat jangan tarik-tarik kami ke kancah politik, biarkan TNI masuk ke dalam habitat yang sesungguhnya," ujar Moeldoko saat menyampaikan Kuliah Umum Militer dalam Konteks Civil Society dan Demokrasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (19/9).
Menurut Moeldoko sekarang ini, TNI harus bisa bermain cantik di ruang sempit. Di satu sisi TNI harus mampu menjaga stabilitas, dan bersamaan dengan itu dia juga harus menjaga demokrasi agar berjalan baik.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
"Di era dimana semangat untuk membangun demokrasi yang sehat sedang tinggi-tingginya ini kita harus bisa bermain cantik," tandasnya.
Moeldoko mengemukakan TNI harus tegas, netral dan profesional. Kalau TNI bermain-main di kancah politik, pasti akan sulit untuk bertindak dan bersikap profesional.
"Yang kita inginkan ke depan adalah membangun negara yang kuat dengan rakyat yang berdaulat," ucapnya.
Reformasi internal di tubuh TNI terkait bidang politik, lanjut Moeldoko sudah berjalan cukup baik. Sekarang ini tidak ada lagi jabatan struktural TNI di bidang tersebut. Pekerjaan rumah yang masih dirasakan berat untuk menuju reformasi itu adalah membangun kultur TNI baru yang sesuai kultur reformasi.
"Buktinya saat ini masih banyak anggota TNI yang bersikap arogan," katanya.
Menurut Moeldoko, kultur dalam TNI itu terbentuk dari sub-sub kultur yang berbeda-beda. Oleh karena itu memang tidak mudah, harus dimulai dari nol dan membutuhkan waktu yang panjang. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima Yudo, kuncinya TNI harus kuat dan tak mudah terpecah-pecah.
Baca SelengkapnyaIa juga melontarkan pernyataan menarik. Yudo mengaku bahwa tak ingin satuan TNI diremehkan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaPanglima Yudo juga mengingatkan para eks perwira TNI yang menjadi tim pemenangan dalam pemilu.
Baca Selengkapnya"TNI jangan terpengaruh dengan iming-iming partai politik untuk ikut terlibat atau mendukung," pesan Yudo.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Panglima Yudo juga mengingatkan pihak lain jangan meremehkan TNI.
Baca SelengkapnyaPanglima meyakini jika para purnawirawan tersebut tidak untuk mengajak para prajurit TNI aktif untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut tetap memastikan tidak akan pandang bulu apabila ada prajurit TNI AD yang terbukti tidak netral.
Baca SelengkapnyaInstruksi ini disampaikan kepada Koramil, Pos Angkatan Laut, Pos Angkatan Udara sampai ke satuan tingkat tinggi.
Baca SelengkapnyaYudo juga membeberkan tiga poin Komitmen Netralitas TNI kepada prajurit dalam pengarahan itu.
Baca Selengkapnya