Reka ulang bentrok 2 ormas di Bali, tersangka masih bisa tersenyum
Merdeka.com - Polresta Denpasar menggelar rekonstruksi bentrok berdarah berujung pembunuhan, dilakukan anggota Laskar Bali terhadap dua anggota Baladika, terjadi di Jalan Teuku Umar, pada 17 Desember 2015 lalu. Namun dalam reka ulang itu, tersangka masih bisa tertawa, meski dilakukan di halaman Mapolresta Denpasar, Jumat (22/1).
"Ada sekitar 40 lebih adegan yang kita buat dalam rekonstruksi ini," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Hutagalung Nainggolan.
Reinhard mengatakan, reka ulang melibatkan 16 tersangka dan 20. Menurut dia, adegan pertama dimulai dari saat saksi yang juga tersangka menerima telepon dari dalam Lapas Kerobokan, telah terjadi penyerangan dari sejumlah anggota ormas Baladika. Laporan itu, langsung disampaikan ke rekan-rekan lainnya, dan mereka bersama-sama menuju Lapas Kerobokan di Jalan Tangkuban Perahu.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
Lantaran diadang aparat kepolisian, rombongan putar balik ke rumah masing-masing. Namun di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan lima orang anggota Baladika, yang belakangan diketahui usai membesuk rekannya di RSUP Sanglah yang tewas di penjara.
Secara spontan, kelompok massa Laskar Bali ini mengadang kelima anggota Baladika, di antaranya Dekky Ramon, Made Mertayasa alias Mario alias Donald, Ketut Budiartha, Ferdian, I Made Suriyata alias Surya, dan Wayan Sudarsana.
Rekonstruksi pembunuhan anggota Baladika oleh Laskar Bali ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya
Aksi pengeroyokan pun terjadi di Jalan Teuku Umar, sekitar pukul 18.30 WITA, pada Kamis 17 Desember 2015, lalu. Dalam peristiwa itu, dua anggota Baladika tewas terkena sabetan pedang dan tombak. Mereka yang tewas adalah Made Mertayasa alias Mario alias Donald dan Ketut Budiartha.
"Semua barang bukti kita gunakan dalam adegan ini, kecuali sajam. Kita amankan mobil dan kendaraan sepeda motor," ucap Reinhard.
Secara terpisah, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana mengatakan, rekonstruksi ini guna memberikan gambaran kepada penyidik terkait bentrok antara kedua ormas, berujung tewasnya dua anggota Baladika. Sehingga dia bisa memastikan pelaku sudah diamankan sesuai dengan kejadian.
Rekonstruksi pembunuhan anggota Baladika oleh Laskar Bali ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya
"Rekonstruksi ini untuk gambaran bagi anggota penyidik. Apakah, mereka benar-benar sudah sesuai dengan pemeriksaan keterangan dengan kejadian yang ada di lokasi atau tidak," kata Agung.
Dikatakan Agung, rekonstruksi dilakukan di Mapolresta Denpasar guna menjaga berbagai kemungkinan. "Kita juga buat semua warung-warungnya. Termasuk warung masakan padang 'empek-empek'. Pokoknya kita buat sesuai di TKP," tutup Agung. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrok dua ormas itu, kepolisian menyebut terdapat satu korban tewas, dua lainnya luka-luka.
Baca Selengkapnya