Rekam Penganiayaan Mahasiswa saat Demo, Anggota DPRD Sumut Dipukuli Polisi
Merdeka.com - Seorang anggota DPRD Sumut, Pintor Sitorus, menjadi korban pemukulan personel kepolisian di sela rusuh unjuk rasa mahasiswa, Selasa (24/9). Anggota Fraksi Gerindra ini dipukul saat memvideokan tindakan polisi menganiaya pengunjuk rasa yang tertangkap.
Pemukulan itu terjadi basement Kantor DPRD Sumut. Aksi itu terlihat anggota Dewan lainnya, termasuk Gusmiyadi. Dia dikabarkan dipukuli karena mengabadikan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian terhadap pengunjuk rasa.
Pemukulan itu terpantau anggota Dewan lainnya, termasuk Gusmiyadi. Anggota Fraksi Gerindra ini menjelaskan bahwa rekannya itu adalah anggota DPRD Sumut.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
"Dia anggota Dewan, kenapa kalian pukuli. Harusnya kalian periksa identitas sebelum melakukan pemukulan," ujar Gusmiyadi menirukan ucapannya saat kejadian.
Pintor sendiri yang dikonfirmasi wartawan menolak merinci kejadian itu. Dia meminta agar awak media melihat berita yang sudah ada.
Sementara, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengaku belum mengetahui kejadian itu. "Belum ada saya mendengar (kejadian) itu. Nanti saya cari tahu," jawab Dadang singkat kepada wartawan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca Selengkapnya