Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekening diblokir, Tomedy tak bisa ambil uang pribadinya

Rekening diblokir, Tomedy tak bisa ambil uang pribadinya rekening buncit. ©2016 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Tomedy Marbun (32), warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Riau mendapatkan rekeningnya menjadi bengkak mencapai hampir Rp 100 triliun secara bertahap. Duit tersebut masuk ke rekening Tomedy tanpa diketahui dari mana asalnya. Permasalahan ini berawal saat dia mau menyetorkan uang Rp 250 ribu dengan mesin ATM Setor Tunai, dan kertas bukti transaksi malah membludak.

Tomedy mengaku, belum mendapat kabar dari pihak Bank Mandiri cabang Pangkalan Kerinci, atas laporan pembengkakan rekening miliknya itu. Namun dia mempertanyakan bagaimana nasib uang hampir Rp 500 ribu yang merupakan miliknya sendiri sebelum terjadi pembengkakan.

"Awalnya kan saya setor tunai Rp 250 ribu, nah itu belum tau gimana kabarnya. Mereka (Bank Mandiri) bilang ke saya,nanti akan diinformasikan, tapi belum ada sampai sekarang," ujar Tomedy, kepada wartawan Jumat (11/3),

Uang Rp 250 ribu yang dimaksudkan Tomedy itu, niatnya untuk ditabungkan ke rekeningnya yang sebelumnya sudah berisi sekitar Rp 200 ribu lebih. Namun, hari ini Tomedy tidak tahu bagaimana cara mengambil uang yang ingin digunakannya itu, karena rekening dia sudah diblokir Bank Mandiri Pangkalan Kerinci.

"Sudah diblokir sejak saya melaporkan kejadian itu, Selasa (8/3) kemarin," kata Tomedy.

Tanpa penjelasan rinci, petugas costumer service (CS) hanya menyampaikan akan memberi kabar kepada Tomedy jika ada perkembangan. Namun tetap saja Tomedy tidak bisa mengambil uangnya untuk digunakan keperluan hidup sehari-hari.

Tomedy mengatakan tidak menuntut banyak kepada pihak bank Mandiri Pangkalan Kerinci, dia hanya ingin uang pribadinya bisa diambil.

"Hanya ingin uang yang tak sampai Rp 500 ribu itu dikembalikan," tegas Tomedy.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembengkakan rekening milik Tomedy terjadi berawal pada Selasa (8/3) siang. Saat itu Tomedy mau menyetorkan uang Rp 250 ribu ke rekening miliknya sendiri. Lalu Tomedy mendatangi kantor Bank Mandiri yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepat di samping Mapolsek Pangkalan Kerinci.

"Namun lantaran antrian panjang di depan kasir, saya tidak jadi setor di bank. Lalu saya datangi mesin ATM setoran tunai, di samping kantor bank itu," kata Tomedy.

Setelah di mesin ATM Setor tunai, Tomedy memasukkan 5 lembar uang pecahan Rp 50 ribu ke mesin. Setelah mesin berproses dan transaksi berhasil, kertas resi penyetoran pun keluar.

Kertas bukti setoran itu kemudian dilipat Tomedy jadi pembungkus kartu ATM dan dimasukan ke kantong kecil di dompetnya. Tanpa melihat kertas itu, pemuda lajang ini langsung tancap gas pulang ke rumahnya.

"Setelah di rumah, saya iseng-iseng melihat struk (kertas bukti setoran tunai). Saya kaget melihat saldo terakhirnya. Kalau boleh jujur, uang saya mungkin tak sampai Rp 500 ribu di dalamnya. Tapi kok saldo yang tertera hampir Rp 1 Miliar atau mencapai Rp 999.964.882," terang Tomedy.

Merasa ada keanehan, Tomedy pun tidak habis pikir. Dia mencoba kembali melakukan transaksi pengecekan saldo terakhir, melalui layanan SMS Banking. Rasa herannya semakin menjadi-jadi dan isinya meledak hingga Rp 99.999.999.648.821, atau Rp 99 triliun lebih.

Kecurigaan dalam hati dan pikiran Tomedy semakin semrawut. Dia tak tahu mau bercerita kepada siapa. Tak ingin menikmati uang yang bukan miliknya, Tomedy pun kembali mendatangi kantor Bank Mandiri meski jam pelayanan hampir ditutup.

Setelah di Bank Mandiri, Tomedy pun menceritakan kejadian yang dialaminya. Setelah menceritakan seluruh kejadian kepada costumer service (CS), pegawai bank itu heran dan penasaran. Petugas Bank Mandiri itu mengaku berkonsultasi dengan pimpinannya terkait membludaknya saldo rekening Tomedy itu.

"Mereka (Bank Mandiri) bilang baru kali ini terjadi seperti itu. Mereka juga tidak tahu bagaimana itu kok bisa terjadi dan dari mana asal uangnya. Sementara saya diminta menunggu, sampai sekarang belum ada kabarnya," terang Tomedy.

Namun, Tomedy masih menyimpan kertas bukti transaksi atau resi setor tunai mencapai Rp 999 juta lebih dan sms banking yang hampir Rp 100 T yang dikirim dari nomor 3355 yang merupakan nomor layanan sms banking Bank Mandiri.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya

Salah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.

Baca Selengkapnya
Kepala BP2MI Batal Hadir Pemeriksaan Pendalam Soal Sosok T Bos Judi Online
Kepala BP2MI Batal Hadir Pemeriksaan Pendalam Soal Sosok T Bos Judi Online

Kepastian tidak hadirnya Benny baru disampaikan melalui surat permohonan penundaan yang untuk waktunya belum ditentukan.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bakal Blokir Pinjol AdaKami, Tapi Ini Syaratnya
Menkominfo Bakal Blokir Pinjol AdaKami, Tapi Ini Syaratnya

Ada syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.

Baca Selengkapnya
Kepala BP2MI Soal Sosok T Diduga Bos Judi Online: Kalau Belum Ditangkap, Kebal Hukum Dong
Kepala BP2MI Soal Sosok T Diduga Bos Judi Online: Kalau Belum Ditangkap, Kebal Hukum Dong

Benny enggan menanggapi lebih jauh soal alasan dari sulitnya menyentuh T

Baca Selengkapnya
Ditjen Pajak: Pemblokiran Rekening Pramono Boyolali Sudah Sesuai Prosedur
Ditjen Pajak: Pemblokiran Rekening Pramono Boyolali Sudah Sesuai Prosedur

Pemblokiran rekening wajib pajak merupakan bagian dari penagihan aktif.

Baca Selengkapnya
Disnaker DKI Jakarta Buka Suara soal Kabar Induk TikTok Bakal PHK Pekerja e-Commerce Indonesia
Disnaker DKI Jakarta Buka Suara soal Kabar Induk TikTok Bakal PHK Pekerja e-Commerce Indonesia

Adapun kabar PHK ini disebut akan berlangsung pada bulan Juni 2024.

Baca Selengkapnya