Rekening diblokir, Tomedy tak bisa ambil uang pribadinya
Merdeka.com - Tomedy Marbun (32), warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Riau mendapatkan rekeningnya menjadi bengkak mencapai hampir Rp 100 triliun secara bertahap. Duit tersebut masuk ke rekening Tomedy tanpa diketahui dari mana asalnya. Permasalahan ini berawal saat dia mau menyetorkan uang Rp 250 ribu dengan mesin ATM Setor Tunai, dan kertas bukti transaksi malah membludak.
Tomedy mengaku, belum mendapat kabar dari pihak Bank Mandiri cabang Pangkalan Kerinci, atas laporan pembengkakan rekening miliknya itu. Namun dia mempertanyakan bagaimana nasib uang hampir Rp 500 ribu yang merupakan miliknya sendiri sebelum terjadi pembengkakan.
-
Siapa yang bisa cek pengumuman? Peserta yang mengikuti seleksi kompetensi pada bulan Desember lalu kini dapat memantau hasil kelulusan mereka melalui laman SSCASN dan situs instansi terkait.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang tidak lagi mendapat update? Pada akhir Juni 2024, Samsung secara resmi mengakhiri dukungan pembaruan perangkat lunak untuk tiga model ponsel cerdas yang diluncurkan pada tahun 2020.
-
Kenapa kata keterangan tidak digunakan dengan kata benda? Hal ini dikarenakan kata benda sudah merujuk pada objek yang konkret, sehingga tidak memerlukan informasi tambahan.
-
Informasi apa yang boleh saya bagikan? Memberikan fakta tentang diri kita kepada orang lain dapat membantu membangun hubungan yang lebih dekat dan saling memahami. Berikut adalah sepuluh fakta diri yang bisa dibagikan: Latar Belakang Keluarga dan Asal Usul Pendidikan dan Pencapaian Akademis Karier dan Pengalaman Kerja Minat dan Hobi Tujuan dan Aspirasi Nilai-nilai dan Prinsip Hidup Pengalaman Penting dalam Hidup Keterampilan dan Keahlian Khusus Kekuatan dan Kelemahan Pribadi Pandangan tentang Kehidupan dan Dunia
-
Siapa yang membuat report text? Report text ini secara jelas menggambar sebuah hasil pengamatan langsung dari seorang penulis dan benar terjadi.
"Awalnya kan saya setor tunai Rp 250 ribu, nah itu belum tau gimana kabarnya. Mereka (Bank Mandiri) bilang ke saya,nanti akan diinformasikan, tapi belum ada sampai sekarang," ujar Tomedy, kepada wartawan Jumat (11/3),
Uang Rp 250 ribu yang dimaksudkan Tomedy itu, niatnya untuk ditabungkan ke rekeningnya yang sebelumnya sudah berisi sekitar Rp 200 ribu lebih. Namun, hari ini Tomedy tidak tahu bagaimana cara mengambil uang yang ingin digunakannya itu, karena rekening dia sudah diblokir Bank Mandiri Pangkalan Kerinci.
"Sudah diblokir sejak saya melaporkan kejadian itu, Selasa (8/3) kemarin," kata Tomedy.
Tanpa penjelasan rinci, petugas costumer service (CS) hanya menyampaikan akan memberi kabar kepada Tomedy jika ada perkembangan. Namun tetap saja Tomedy tidak bisa mengambil uangnya untuk digunakan keperluan hidup sehari-hari.
Tomedy mengatakan tidak menuntut banyak kepada pihak bank Mandiri Pangkalan Kerinci, dia hanya ingin uang pribadinya bisa diambil.
"Hanya ingin uang yang tak sampai Rp 500 ribu itu dikembalikan," tegas Tomedy.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembengkakan rekening milik Tomedy terjadi berawal pada Selasa (8/3) siang. Saat itu Tomedy mau menyetorkan uang Rp 250 ribu ke rekening miliknya sendiri. Lalu Tomedy mendatangi kantor Bank Mandiri yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepat di samping Mapolsek Pangkalan Kerinci.
"Namun lantaran antrian panjang di depan kasir, saya tidak jadi setor di bank. Lalu saya datangi mesin ATM setoran tunai, di samping kantor bank itu," kata Tomedy.
Setelah di mesin ATM Setor tunai, Tomedy memasukkan 5 lembar uang pecahan Rp 50 ribu ke mesin. Setelah mesin berproses dan transaksi berhasil, kertas resi penyetoran pun keluar.
Kertas bukti setoran itu kemudian dilipat Tomedy jadi pembungkus kartu ATM dan dimasukan ke kantong kecil di dompetnya. Tanpa melihat kertas itu, pemuda lajang ini langsung tancap gas pulang ke rumahnya.
"Setelah di rumah, saya iseng-iseng melihat struk (kertas bukti setoran tunai). Saya kaget melihat saldo terakhirnya. Kalau boleh jujur, uang saya mungkin tak sampai Rp 500 ribu di dalamnya. Tapi kok saldo yang tertera hampir Rp 1 Miliar atau mencapai Rp 999.964.882," terang Tomedy.
Merasa ada keanehan, Tomedy pun tidak habis pikir. Dia mencoba kembali melakukan transaksi pengecekan saldo terakhir, melalui layanan SMS Banking. Rasa herannya semakin menjadi-jadi dan isinya meledak hingga Rp 99.999.999.648.821, atau Rp 99 triliun lebih.
Kecurigaan dalam hati dan pikiran Tomedy semakin semrawut. Dia tak tahu mau bercerita kepada siapa. Tak ingin menikmati uang yang bukan miliknya, Tomedy pun kembali mendatangi kantor Bank Mandiri meski jam pelayanan hampir ditutup.
Setelah di Bank Mandiri, Tomedy pun menceritakan kejadian yang dialaminya. Setelah menceritakan seluruh kejadian kepada costumer service (CS), pegawai bank itu heran dan penasaran. Petugas Bank Mandiri itu mengaku berkonsultasi dengan pimpinannya terkait membludaknya saldo rekening Tomedy itu.
"Mereka (Bank Mandiri) bilang baru kali ini terjadi seperti itu. Mereka juga tidak tahu bagaimana itu kok bisa terjadi dan dari mana asal uangnya. Sementara saya diminta menunggu, sampai sekarang belum ada kabarnya," terang Tomedy.
Namun, Tomedy masih menyimpan kertas bukti transaksi atau resi setor tunai mencapai Rp 999 juta lebih dan sms banking yang hampir Rp 100 T yang dikirim dari nomor 3355 yang merupakan nomor layanan sms banking Bank Mandiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaKepastian tidak hadirnya Benny baru disampaikan melalui surat permohonan penundaan yang untuk waktunya belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.
Baca SelengkapnyaBenny enggan menanggapi lebih jauh soal alasan dari sulitnya menyentuh T
Baca SelengkapnyaPemblokiran rekening wajib pajak merupakan bagian dari penagihan aktif.
Baca SelengkapnyaAdapun kabar PHK ini disebut akan berlangsung pada bulan Juni 2024.
Baca Selengkapnya