Reklamasi Teluk Jakarta diharap bisa untungkan warga
Merdeka.com - Proyek reklamasi Teluk Jakarta khususnya Pulau C dan D sejatinya tidak mendapatkan penolakan dari warga Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Hanya, warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan itu meminta agar kesejahteraannya diperhatikan.
Salah seorang warga, Tumin (50) mengaku selama tiga tahun terakhir penghasilannya sebagai nelayan terganggu. Semenjak ada reklamasi, dirinya harus kehilangan hasil tangkapan dalam jumlah yang signifikan.
"Dulu biasanya dapat per malem Rp 200 ribu sekarang Rp 100 ribu, sementara operasional Rp 80 ribu. Jadi suka nggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya di Jakarta, Jumat (1/12).
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga tidak boleh membangun rumah berdempetan di Desa Kondangjajar? Dari cerita tokoh setempat, sosok ini meminta area dikosongkan karena merupakan jalur perlintasan kalangan tak kasat mata.
-
Apa tujuan dari Tilik Warga? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjaga lingkungan melalui Kelekak? Kelekak dilakukan dengan sengaja agar lahan yang sudah tidak ditanami oleh suatu tumbuhan akan digantikan dengan tanaman buah seperti durian, cempedak, duku, dan jenis tanaman lainnya. Seluruh tanaman tersebut ditinggal dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi hutan tanaman buah di kemudian hari.
-
Apa khasiat Aek Sipaulak Hosa Loja bagi warga sekitar? Dari informasi turun temurun inilah, warga kemudian mempercayai bahwa air yang muncul dari situs Aek Sipaulak Hosa Loja memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
Kendati begitu, bukan berarti Tumin menolak proyek reklamasi Pulau C dan D. Hanya saja pria yang sudah menekuni pekerjaan sebagai penangkap ikan selama lebih dari 20 tahun tersebut, meminta agar nasibnya beserta rekan-rekan sesama nelayan diperhatikan oleh pengembang.
"Kita berharap ada solusi buat nelayan, kesejahteraan kita bisa diperhatikan, ada bantuan yang diberikan pengembang kepada kita para nelayan," ungkap warga RT 05 RW 04 tersebut.
Tokoh masyarakat Kamal Muara, Abdul Hamid, mengatakan, saat ini ada sebanyak 2.200 jiwa yang menempati 800 rumah di RW 04 Kamal Muara yang terdampak proyek reklamasi Pulau C dan D. Menurutnya, seluruh warga meminta agar kesejahteraan mereka tidak diabaikan.
"Atas nama warga meminta agar pengembang memberikan kompensasi terhadap pembangunan. Kita korbankan semua demi pembangunan dan yang kita tuntut hanya kesejahteraan warga agar terpenuhi dan jangan diobok-obok rumah yang sudah ada tapi diperbaiki," jelasnya.
Ia mencontohkan, pengembang memberikan akses jalan yang memadai kepada warga mengingat pembangunan saat ini sangat dirasakan dampak negatifnya. Sehingga nantinya, dengan akses jalan yang ada, warga khususnya anak-anak bisa nyaman berangkat ke sekolah.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua Forum Rembug Jakarta, Muhammad Syukur Mandar, mengatakan, pihaknya akan membentuk tim aspirasi masyarakat dengan menyusun tim yang beranggotakan 11 orang utusan untuk mendampingi warga bertemu pengembang dan gubernur.
"Ternyata sebenarnya warga nggak ada masalah, reklamasi Pulau C dan D silakan jalan, itu pemerintah punya hak. Tapi mereka (nelayan) minta agar pengembang memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan jangan sampai menghambat aktivitas warga," ucapnya.
Syukur menambahkan, warga meminta proyek reklamasi tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Selain itu kedepannya mereka juga ingin kegiatan yang ada selama ini jangan sampai dibatasi seperti misalnya kawasan tertentu dimana nelayan dilarang untuk menangkap ikan.
"Padahal kan nelayan tradisional tidak membahayakan terumbu karang. Semakin lama reklamasi Pulau C dan D mangkrak, yang rugi adalah nelayan karena mengganggu aktivitas mereka. Pengembang harus memenuhi keinginan warga dan pemerintah jadi penengah," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaJokowi pun menyoroti bentrok yang terjadi antara masyarakat Pulau Rempang dengan anggota polisi.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaWarga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut menghasilkan 6 kesepakatan dari warga Rempang.
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaDi dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.
Baca SelengkapnyaKolam gizi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas gizi warga.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 17.500 hektare lahan bekas tambang di IKN.
Baca Selengkapnya