Rekomendasi IDAI Untuk Imunisasi Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan anjuran rekomendasi imunisasi kepada anak, di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
"Sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan IDAI. Ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk social distancing, maka melalui satgas imunisasi sudah mengeluarkan beberapa anjuran," ujar Ketua Bidang III PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi pada keterangan tertulis, Kamis (9/4).
Hartono menjelaskan, imunisasi kepada anak sangatlah penting, walaupun di tengah pandemi corona saat ini. Imunisasi anak harus tetap berjalan sesuai jadwal dari 0-18 bulan.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Mengapa imunisasi tepat waktu penting? Anak-anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal berisiko tinggi untuk terjangkit penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui vaksinasi. Keterlambatan dalam pemberian imunisasi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak tidak memiliki perlindungan yang cukup dalam waktu yang lama.
-
Apa yang terjadi jika anak mengalami keterlambatan imunisasi lebih dari 6 bulan? Meskipun sudah cukup lama terlewat, Anda masih memiliki peluang untuk melakukan imunisasi susulan. Terdapat berbagai jenis vaksin yang aman diberikan, asalkan tidak melebihi batas usia tertentu, seperti sebelum bayi mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
"Di tengah wabah Covid-19, imunisasi harus tetap berjalan di puskesmas, praktik dokter pribadi atau rumah sakit," kata Ia.
Akan tetapi, Hartono menambahkan jika penyebaran virus corona semakin meluas dan orang tua sudah tidak memungkinkan mengantarkan anaknya untuk imunisasi. Maka imunisasi dapat ditunda paling lama satu bulan, kemudian harus segera diberikan bila kondisi sudah memungkinkan.
10 Protokol Imunisasi Anak Saat Pandemi. Oleh sebab itu, IDAI telah menyusun protokol yang berlaku dalam melakukan Imunisasi kepada anak selama masa pandemi virus corona.
1. Diusahakan mengatur jadwal kedatangan, agar anak tidak banyak berkumpul terlalu lama.
2. Di wilayah dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi diusahakan ada petugas yang menanyakan apakah ada kontak dengan keluarga atau tetangga yang dirawat di RS karena Covid-19.
3. Apabila ada riwayat kontak, dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan Kemenkes.
4. Apabila tidak ada kontak indikasi, imunisasi diberikan sesuai dengan jadwal.
5. Diusahakan ada petugas yang mengatur memisahkan antara anak yang sakit dan sehat yang akan diimunisasi, di ruang tunggu dan layanan yang berbeda.
6. Sediakan hand sanitizer atau bak cuci tangan dengan air yang mengalir.
7. Kursi ruang tunggu harus diatur sedemikian rupa, agar ada jarak antar penunggu 1-2 meter
8. Anak yang sudah bisa berjalan perlu dijaga, agar tidak berjalan mondar-mandir di ruang kesehatan.
9. Jauhi orang yang sedang batuk pilek
10. Kepada dokter yang berusia diatas 65 tahun dianjurkan tidak berhadapan dengan pasien. Tetapi membantu menyebarluaskan informasi tentang pencegahan Covid-19 dan hubungannya dengan program imunisasi melalui media sosial dan media lainnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaSebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaGondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca Selengkapnya