Rekonstruksi 38 Adegan Ungkap Awal Mula Kasus Mutilasi di Blitar Terjadi
Merdeka.com - Polda Jawa Timur menggelar rekonstruksi kasus mutilasi dengan korban Budi Hartanto (28), warga Kota Kediri, seorang guru tari di sejumlah lokasi wilayah Kediri hingga Blitar.
"Total ada 38 adegan. Rekonstruksi ini menggambarkan bagaimana polisi melakukan penyelidikan secara transparan, akurat dan kami ingin tunjukkan ke masyarakat TKP ini yang sebenarnya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di sela-sela rekonstruksi tersebut di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jatim, Rabu (24/4).
Ia mengatakan, setiap adegan akan menunjukkan apakah keterangan dari pelaku sesuai dengan kejadian. Hal itu akan tergambar dari berbagai adegan yang direkonstruksi di sejumlah lokasi baik Kabupaten Kediri hingga Blitar.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Ia menambahkan, kasus tersebut terjadi karena sebelumnya ada cekcok. Ada dua pelaku yang terlibat yakni Aris Sugianto (34) dan Azis Prakoso (22). Dalam rekonstruksi di warung tempat kejadian perkara tersebut, Aris dan Azis berada di warung. Korban datang mengendarai sepeda motor lalu bertemu dengan keduanya.
Barung mengatakan, hubungan antara korban dengan pelaku terutama Aris cukup dekat. Budi sempat meminta uang, namun dia tidak mendapat uang tunai dari Aris, sehingga emosi dan memaki pelaku. Di tengah perselisihan, tersangka lain, yakni Azis mengetahui hal itu, kemudian berusaha menengahi.
"Kenapa ini awal mulanya, ini persoalannya transaksional. Almarhum marah dan setelah marah si Azis ini bilang jangan marah-marah karena sudah malam tapi diabaikan, dijawab ini bukan masalah kamu," kata dia.
Pertikaian akhirnya terjadi, Budi yang tidak terima kemudian menampar dan berusaha menyabet parang kepada pelaku, namun Azis berhasil menangkisnya dan justru membalas serangan tersebut.
Azis yang berhasil merebut parang tersebut lantas menyabetkan beberapa kali bacokan ke tubuh korban. Budi kemudian tersungkur hingga kehilangan nyawanya.
Setelah itu, Aris pulang ke rumah mengambil koper milik ibunya. Bersama Azis, jasad korban yang sudah tak bernyawa dimasukkan ke koper. Namun ternyata koper tersebut tak cukup, sehingga kepala Budi dipotong.
Barung menegaskan, saat terjadi mutilasi tersebut korban sudah meninggal dunia. Tubuh korban yang berada di dalam koper lantas dibuang di bawah jembatan Karanggondang, Kabupaten Blitar. Sementara kepala Budi yang terbungkus kantong plastik, dibuang di bantaran Sungai Ploso Kerep, Kabupaten Kediri.
"Dari awal penghilangan leher adalah hilangkan jejak awam, wajahnya dia. Kalau orang awam melihat wajahnya tahu. Yang kedua, agar mudah masuk koper. Lalu pembuangan dan mulai dikubur (kepala korban)," ungkapnya.
Proses rekontruksi juga berjalan dengan lancar. Puluhan warga sudah memadati lokasi rekonstruksi sejak awal, bahkan tidak jarang polisi harus tegas karena warga merangsek masuk ke dalam garis polisi.
Setelah dari warung nasi goreng tempat kejadian perkara selesai rekonstruksi, kegiatan dilanjutkan dengan lokasi pembuangan kepala korban dan pembuangan tubuh korban.
Kasus penemuan mayat dalam koper tersebut terjadi pada Rabu (3/4) pukul 07.00 WIB. Hal itu membuat warga Kabupaten Blitar geger. Koper berwarna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Metro Bekasi Kota menggelar prarekonstruksi kasus pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9).
Baca SelengkapnyaKedua pelaku membuang dua potongan telapak kaki korban dan pergelangan tangan sebelah kiri di Jembatan Kelor.
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap di kantor polisi, wajah E tampak seperti orang linglung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaProses rekontstruksi hanya dijalankan di satu tempat karena situasi yang tidak mendukung
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi melibatkan tim ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi tersangka di Bandung, kemudian hasilnya baru diketahui bahwa tersangka dalam kondisi ODGJ.
Baca SelengkapnyaPolres Kediri Kota menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan hingga tewas santri PPTQ Al-Hanifiyyah Kediri, Bintang Balqis Maulana (14).
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengatakan, aksi E dilakukan terhadap korban di sebuah rumah kosong.
Baca Selengkapnya