Rekonstruksi Mayat dalam Karung di Bekasi, Pelaku Bunuh Korban dengan Gas 3 Kg
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Negeri Bekasi menggelar rekonstruksi mayat dalam karung yang membuat geger Kampung Caman Raya Baru, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Identitas korban adalah Eljon Manik. Dalam kasus ini polisi menetapkan dua tersangka, yaitu SJ alias Daeng beserta pasangan kumpul kebonya, Wati.
Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Herman Edco mengatakan, ada 23 adegan yang diperagakan tersangka utama Daeng dalam kasus tersebut. Adegan ketika kedatangan korban pada Sabtu (2/3) pagi sampai saat mayat korban dibuang ke Kali Cibening yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi eksekusi.
"Adegan pertama sampai ketiga korban datang kemudian mengetuk pintu dan masuk ke dalam kediaman tersangka," kata Herman di lokasi rekonstruksi, Selasa (12/3).
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang sebenarnya ada di dalam tabung LPG 3 kg? Dilansir dari laman Wikipedia, gas elpiji atau yang disebut LPG merupakan kepanjangan Liquefied Petroleum Gas atau gas minyak cair.LPG berisi campuran mudah terbakar yang terdiri dari gas hidrokarbon, paling sering propana, butana, dan propilena.
Detik-detik pembunuhan diperagakan mulai adegan ke-4. Korban masuk ke dalam kamar untuk mengambil bayi yang sedang tidur bersama dengan Wati. "Mana anak yang bersama Wati," ujar korban yang ditirukan tersangka di dalam berita acara pemeriksaan.
Korban lalu mengambil bayi laki-laki berusia dua bulan lalu menggendongnya. Begitu keluar kamar, Daeng mencegat, keributan pun terjadi. Daeng melarang Jon Manik membawa bayi tersebut. "Ini urusan saya," ucap korban.
Daeng yang marah mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram di sampingnya. Tabung gas melon itu dipakai untuk memukul kepala korban sampai terjatuh bersama bayinya. Wati yang melihat segera mengambil bayi itu untuk dibawa masuk ke dalam kamar lagi.
Daeng kalap dan terus memukuli kepala korban menggunakan tabung gas melon hingga tak berdaya. Dia juga menginjak-injak hingga korban tak bergerak. Dia lalu memasukkan mayat korban ke dalam karung dan mengikatnya.
Mayat kemudian diletakkan di gudang arang yang menyatu dengan bedeng tempat tinggalnya. Baru pada Minggu dini hari Daeng membuang mayat ke Kali Cibening tak jauh dari kediamannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut penjelasan saksi, pelaku mendorong korban hingga jatuh tersungkur
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Polri tega membunuh ibu kandungnya sendiri di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (1/12).
Baca SelengkapnyaMotifnya nekat mencuri tabung gas elpiji milik sang teman pun bikin geleng kepala
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca Selengkapnya