Rekonstruksi tunjukkan kejinya kasus mutilasi di Siak
Merdeka.com - Rekonstruksi dilanjutkan pada pelecehan seksual, pembunuhan dan mutilasi terhadap korban kedua inisial MG yang terjadi 29 Juli 2014. Tak jauh berbeda dengan pembunuhan terhadap FM, kekejian ini juga didalangi oleh MD bersama S.
Perencanaan pembunuhan terhadap MG dilakukan di pondok di depan rumah DP di Desa Pinang Sebatang Timur. Aksi tidak berperikemanusiaan ini diawali dengan mencari korban ke tempat penggalian alat berat dan menemukan MG sedang berenang di sana.
Untuk memuluskan rencananya, MD dan S merayu korban untuk dibelikan kerupuk dan diajak naik sepeda motor mereka. Berboncengan tiga, kedua tersangka membawa korban mampir untuk membeli pisau cutter dan membawa korban ke jalan Gambut.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
Pola pembunuhan terhadap MG dilakukan secara berulang. Dimulai dengan korban yang disandarkan di pohon, disuruh membuka celana. S kembali menjadi eksekutor dengan melilitkan jaket milik MD ke leher korban hingga tewas saat korban dilecehkan itu.
Usai korban meninggal, S juga yang kemudian membaringkan tubuh tak bernyawa korban ke tanah dan kembali memotong kemaluan korban. Pada MG, kedua tersangka hanya membawa pergi kemaluan.
Kedua tersangka lalu menutupi tubuh korban dengan daun-daunan kering dan membuang pisau cutter yang digunakan untuk memotong kemaluan korban sebelum pergi begitu saja. Adegan ini menutup 15 adegan rekonstruksi bagian kedua.
Selama rekontruksi digelar, MD dan S yang mengambil peran paling banyak Di sela-sela perpindahan adegan MD maupun S hanya terduduk, keduanya selalu dijaga ketat oleh empat orang aparat kepolisian saat itu.
Sementara, tersangka DP yang terlibat hanya pada pembunuhan pertama langsung dikembalikan ke dalam sel setelah peragaan selesai. Sedangkan tersangka S menyusul kemudian saat pembunuhan kedua usai diperagakan. Kepergian mereka kemudian digantikan oleh DD, yang saat itu masih berstatus istri MD yang membunuh dan memotong kelamin korban ketiga atas perintah MD juga.
Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budiyanto SH SIK usai rekonstruksi memaparkan bahwa semua adegan dalam rekonstruksi sudah ada dalam pemeriksaan. "Kita melihat aplikasi di lapangan dan untuk pendalaman," ujarnya.
Meski menyebut rekonstruksi sudah serupa dengan keterangan tersangka saat pemeriksaan, rekonstruksi tidak dilakukan di tempat kejadian perkara yang sebenarnya. Terkait hal ini, Hadi mengatakan pihaknya mempertimbangkan segi keamanan.
"Kita melihat segi dari keamanan tersangka. Tapi, ini tidak mengurangi esensi pendalaman kasusnya," terang Hari.
Dari rekonstruksi pula, pada tiga pembunuhan di Siak, tak satu pun MD yang langsung menghabisi korban. Dua korban dibunuh oleh S dan satu korban oleh DD. Kasat Reskrim mengatakan, meski MD tak membunuh, ia adalah perencana dan memiliki peran sangat besar.
"Tersangka MD menyuruh melakukan, jadi dia berperan besar dalam kasus ini,"kata Hari.
Sementara itu, terkait tidak dilakukannya rekonstruksi bagaimana daging korban dijual ke kedai tuak oleh tersangka, ia menyebut bahwa itu masih didalami pihaknya.
"Untuk peristiwa penjualan daging masih kita dalami. Yang jelas, kita saat ini mendalami mutilasinya ini," jelas Hari.
Tak jauh beda dengan dua pembunuhan sebelumnya, pembunuhan korban ketiga, RH, juga diawali dengan perencanaan lalu diikuti dengan mencari korban yang kali ini mereka dapati di Pasar Bunut. Pelaku mengambil kelamin korban.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaSekumpulan pemuda yang sebelumnya nongkrong melempari batu ke arah Eky dan Vina. Bahkan beberapa di antaranya mengejar serta memepet motor korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca Selengkapnya