Rekonstruksi Ungkap Cara Ayah Tiri di Malang Siksa Balita Hingga Meninggal
Merdeka.com - Reka ulang atau rekonstruksi kasus pembunuhan balita oleh ayah tiri di Kota Malang menjadi pelampiasan warga yang geregetan dengan kekejaman tersangka Ery Age Anwar (36). Reka ulang menjadi tontonan warga yang sejak siang menunggu di lokasi kejadian perkara, Perumahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Rekonstruksi dikawal polisi bersenjata laras panjang.
Warga yang penasaran menyaksikan dari jarak dekat. Teriakan jengkel warga terjadi saat tersangka turun dari mobil. Tersangka dibawa masuk ke rumah dan menjalani adegan demi adegan. Suasana riuh kembali terjadi saat tersangka meninggalkan TKP.
Reka ulang berlangsung sekitar 15 menit. Tersangka memperagakan 20 adegan dari mengangkat korban hingga dibawa ke rumah sakit. Reka ulang berlangsung di kamar mandi, dapur dan rumah sakit, tempat tersangka berusaha meminta pertolongan setelah bayinya meninggal dunia.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Inginnya dihukum seberat-beratnya, hukuman mati. Itu keinginan keluarga," kata Rendra Aziz Kurniawan, paman korban di lokasi, Kamis (7/11).
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan, tersangka melakukan 20 adegan. Hanya saja memang ditemukan sedikit perbedaan antara kejadian dengan berita acara pemeriksaan.
"Pada adegan keempat, yaitu saat tersangka menggendong korban yang membawa ke kamar mandi, di situ kondisinya awalnya terlentang. Sementara keterangan dalam berita acara, awalnya tengkurap," katanya usai memimpin reka ulang.
Tersangka Menginjak Perut Korban Hingga Pendarahan
Korban, kata Dony, dalam posisi terlentang, kemudian tersangka menginjak di perut korban satu kali. Kemudian korban berbalik dan diinjak kembali sebanyak dua kali di punggung korban.
Hal itu yang mengakibatkan pendarahan, yaitu robeknya usus besar korban. Saat itu korban menggigil dan menangis.
"Kemudian dibawa ke kamar tersangka dengan posisi korban menggigil, kemudian dilumuri dengan minyak telon," bebernya.
Karena masih tetap menggigil, selanjutnya digendong ke kamar sebelah dan diberikan teh panas. Korban kemudian mulai ngorok dan digendong kembali. kemudian kaki korban dipanggang di atas kompor agar terhangatkan.
Setelah tidak ada perubahan, korban dipakaikan baju dan dibawa ke rumah sakit. Namun sesampainya di Rumah Sakit Reva Husada, korban sudah tidak tertolong lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap pengusaha roti Makmur (52) dan anaknya Abdillah Makmur (27) di Maros, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Bekasi Kota menggelar prarekonstruksi kasus pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9).
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca Selengkapnya