Rekrut anak muda magang di kantornya, Ahok beri pembelajaran politik
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, dirinya memang merekrut sejumlah anak muda untuk magang di Balai Kota DKI Jakarta, guna memberi pembelajaran politik yang lebih baik kepada mereka. Ahok bahkan mengaku jika pihak Pemprov DKI tidak menggaji mereka, dan hanya memberikan uang transportasi saja.
"Kita enggak gaji, tapi dikasih bantuan transportasi. Kan saya ada uang operasional," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/9).
Ahok mengaku, dirinya kerap memperlihatkan kepada para anak magang tersebut, tentang bagaimana manuver politik yang dilakukannya, dengan didasarkan pada Undang-undang dan aturan. Sebab, sejauh ini persepsi politik sudah terlanjur dinilai negatif oleh publik.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Kenapa gelandangan itu diberi uang? 'Aku sangat menghargai kejujuranmu. Kamu bisa saja mengambilnya, tapi tidak. Berapa yang kamu butuhkan?' tanyanya.
-
Siapa yang selalu naik angkot tanpa bayar? Siapakah yang suka naik angkot, tetapi tidak pernah bayar angkot? Supir angkot.
-
Siapa yang suka naik angkot tapi tak pernah bayar? Siapakah yang suka naik angkot, tetapi tidak pernah bayar angkot? Jawab: Supir angkot
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Bagaimana karyawan diberangkatkan? Awalnya, wanita tersebut membuka pintu kaca dan mengajak para karyawannya ke luar gedung. Para karyawannya pun tampak kaget sekaligus senang saat melihat banyak koper di sana. Mereka pun keluar satu per satu dan mulai mengambil koper. Koper ini sudah disiapkan oleh atasannya agar karyawannya tidak kesusahan membeli koper sendiri.
Dengan begitu, Ahok berharap jika persepsi masyarakat tentang politik sudah menjadi lebih baik, nantinya akan banyak anak muda yang terjun ke dunia politik, untuk kepentingan membela dan melayani rakyat melalui aturan yang berlaku.
"Kita ingin lebih banyak orang-orang mau terjun ke politik. Karena stigma orang kan begitu, namanya politisi kan pasti korup, pasti malas, pasti enggak transparan," ujar Ahok.
"Jadi bisa lihat kan, keseharian kita selama kerja di sini seperti apa kan kelihatan begitu loh. Nah itu penting untuk menghilangkan stigma negatif," pungkasnya.
Diketahui, Ahok telah membuka kesempatan bagi kalangan profesional muda atau bahkan mahasiswa, guna mengikuti program magang di kantor Balai Kota DKI Jakarta, dari 5 Oktober-11 Desember 2015.
Adapun persyaratannya, yaitu berupa curriculum vitae (CV) maksimal dua lembar, surat lamaran, transkrip nilai, dan surat rekomendasi dari pimpinan lembaga atau perguruan tinggi. Mereka yang berminat juga diharuskan melampirkan esai sebanyak 500 kata, yang isinya mengulas apa motivasi mereka ingin mengikuti program ini, rekomendasi kebijakan, atau mengenai program unggulan DKI.
Dokumen persyaratan dikirim paling lambat pada 6 September 2015 melalui surat elektronik yang dialamatkan kepada michael.sianipar@gmail.com serta ahokbtp@gmail.com, dengan format subyek dalam pesan elektronik yaitu : (Nama Depan)(Nama Belakang)_Aplikasi Magang Kantor Gubernur DKI. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan ini ramai diperbincangkan di platform media sosial X (Twitter).
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaDalam konteks bonus demografi, Ganjar menyebut pilihan mengirimkan tenaga kerja terampil menjadi tepat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Pak Ogah dan banyaknya kendaraan yang berputar balik, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan ibu kota.
Baca SelengkapnyaDari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaPramono menjanjikan program yang sejalan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat telah memiliki banyak program bansos sesuai dengan target penerimanya.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mahasiswa magang ke Jerman.
Baca Selengkapnya"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko
Baca Selengkapnya