Rektor UGM Bantah Masukkan Nama Terduga Pemerkosa dalam Daftar Wisuda
Merdeka.com - Rektor Univesitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono membantah memasukkan nama terduga pelaku pemerkosaan terhadap Agni, HS dalam daftar wisudawan. Menurutnya, rektor tak punya kewenangan memasukkan nama mahasiswa ke dalam daftar nama wisudawan.
"Oh no, no, no. Bukan, sama sekali. Kok aneh rektor bisa memasukkan nama calon wisudawan. Ya enggak lah," ujar Panut saat di Kantor ORI Perwakilan DIY, Selasa (8/1).
Panut menerangkan, proses pendaftaran wisuda itu merupakan kewenangan fakultas. Segala proses pendaftaran diurus fakultas masing-masing.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Bagaimana sikap Ganjar terhadap Rektor Unika? Dia justru mengapresiasi sikap Rektor Unika yang dengan tegas melawan intimidasi itu. Bahkan mereka tidak bisa diintimidasi dan tetap menyuarakan kebenaran.
-
Siapa ketua senat mahasiswa saat kuliah di UGM? Inilah potret Anies Baswedan saat berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Jadi mahasiswa aktif saat kuliah, calon presiden 2024 ini rupanya pernah menjadi ketua senat mahasiswa semasa kuliah.
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
"Dia (HS) proses yang di fakultas itu sudah berjalan. Kemudian pendaftaran wisuda kan dari fakultas. Tetapi nanti verifikasi akhir itu yang di DPP (Direktorat Pendidikan dan Pengajaran)," ungkap Panut.
Terkait permintaan HS agar bisa diwisuda Februari mendatang, Panut menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini sebagaimana hasil rekomendasi dari Tim Investigasi bentukan UGM.
"Minta wisuda boleh, tetapi kami ini kan melihat persyaratan terpenuhi atau tidak karena sekarang HS masih menjalani mandatory conseling," papar Panut.
Selain itu, Panut juga mengatakan jika terkait akan diwisudanya HS atau tidak, pihaknya masih memelajari hasil rekomendasi dari Komite Etik UGM. Panut menerangkan jika Komite Etik UGM telah memberikan hasil temuannya kepada jajaran pimpinan UGM. Tetapi hasil tersebut masih dipelajari oleh jajaran pimpinan UGM.
"Komite etik telah selesai bekerja dan telah menyampaikan hasilnya pada pimpinan universitas pada 31 Desember 2018, hari terakhir tahun yang lalu. Saat ini sedang kami kaji dan pelajari," tutup Panut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaYoga menerangkan, pihak yayasan sangat prihatin dengan terjadinya kasus ini karena Pancasila termasuk universitas yang unggul.
Baca SelengkapnyaTindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaAmir Halid dituduh melakukan kekerasan seksual pada 12 dosen dan tenaga pendidikan.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaKeputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (ETH) membantah melakukan tindakan pelecehan terhadap bawahannya
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca Selengkapnya